BOJONEGORO – Tetap semangat dan tak lelah berjuang merupakan salah satu tekad guna memenuhi kebutuhan hidup dan ekonomi keluarga. Seperti halnya yang dilakukan seorang wanita janda di Desa Semenkidul, Kecamatan Sukosewu.
Wanita berstatus janda beranak satu itu bernama Nita Oktafiana, saat ini usianya 24 tahun. Alamat rumah dan warungnya berada di RT 01 RW 02, Dusun Kedungdowo, Desa Semenkidul, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Saat awak media ini singgah di warungnya, Rabu, 8/2/23 siang, pemilik warung menyapa dengan ramah dan full senyum. Tak lama kemudian, terdengar suara saat bertanya kepada para pelanggan yang datang.
“Mau minum apa mas, atay mau dibikinkan apa ya, wedang kopi, wedang jahe, es teh atau mungkin mau dibuatkan mie instan,” tanya Nita kepada pelanggan yang datang di warungnya.
Sembari melayani pembeli/pengunjung yang datang, Nita tak hentinya menceritakan kisah hidupnya kepada awak media ini. “Saya ini baru berusia dua puluh empat tahun mas, tapi sudah janda dan mempunyai satu anak yang sekarang sudah berumur 5 tahun”.
Ia mengaku, bahwa status jandanya itu akibat laki-laki (suami) yang menikahinya tergoda dan memilih menikah lagi dengan wanita lain. “Rumah tangga saya hanya bertahan selama dua tahun. Saya nikah saat berusia 18 tahun setelah tamat SMA”.
“Mantan suami saya sekarang sudah nikah lagi dengan perempuan lain,” ujarnya.
Nita juga mengungkapkan, bahwa sejak kecil dia hidup bersama budhe yang memiliki warung kopi. Bahkan sejak masuk SMA, setiap hari sudah membantu berjualan. “Kendati hanya bisa membantu hal yang ringan, setidaknya sejak kecil, keluarga kami memang selalu mengajarkan giat bekerja tidak boleh hidup bermalas-malasan”.
Disebutkan, warung kopi ini berada di samping rumah, setiap hari buka mulai pagi sampai malam. “Saat pandemi warung kami tutup. Namun, akhir-akhir ini sudah mulai lumayan lagi, hasilnya bisa dipakai makan sehari-hari,” kata Nita.
“Sudah 5 tahun menjanda, sebenarnya saya juga ingin nikah lagi kalau masih ada jodoh. Kalau milihnya sih, pria mapan, giat bekerja, yang penting bukan laki-laki beristri (suaminya orang),” harapnya.
Semoga usaha warung kopi yang sudah bertahun-tahun dikelola budhe, dapat berkembang meskipun jadul (tanpa hot spot wi-fi). “Saya membantu budhe dan berusaha dengan tekun agar dapat mencukupi kehidupan sehari-hari”.
“Bagi siapa pun barangkali pas kebetulan melintas di sekitar warung saya, silahkan mampir ngopi,” tutup Nita. (Cipto)