BOJONEGORO – Sejumlah warga mengeluhkan kinerja Kepala Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru Bojonegoro, pasalnya Kades perempuan ini diduga abai terhadap pembagunan desanya karena sibuk kampanye calon suami yang pada periode ini mencalonkan diri sebagai kades desa setempat. Alhasil pembangunan jalan desa yang menggunakan dana APBDesa tahun 2019 itu tebengkelai bahkan mangkrak.
Beberapa warga ini berharap agar segera mendapatkan kejelasan penyelesaian pembangunan desa tahun 2019 yang nyata-nyata terlihat terbengkelai bahkan mangkrak meski waktu terus berjalan dan sudah memasuki bulan Februari 2020.
Naryo (45 tahun) salah satu warga menuding Kepala Desa tidak segera menyelesaikan kegiatan infrastruktur fisik pembangunan malah justru sibuk mendampingi suaminya yang nyalon Kepala Desa.
“Kita sudah dirugikan, ini sudah Februari 2020, tapi belum bisa merasakan manfaatnya, mestinya kan sudah harus diselesaikan desa tahun 2019 kemarin,” tegas pria ini.Menurut warga lain, Susilo (40 tahun) juga merasakan hal yang sama, karena terbengkelainya pembangunan 2019, APBDesa Pejok 2020 sampai hari ini belum bisa dibuat, tentu ini akan membuat pembangunan desa tahun ini tertunda.
Masih menurut Susilo, ada banyak pembangunan jalan desa yang masih mangkrak, warga juga merasa khawatir jika uang APBDesa Pejok Kepohbaru 2019 justru dipakai untuk biaya pemenangan Cakades.
Beberapa warga berharap melalui media ini agar Pemkab Bojonegoro melakukan pemeriksaan dan audit pelaksanaan APBDes 2019 di Desa Pejok, Kecamatan Kepohbaru ini.
“Kalau bisa Pemkab Bojonegoro mengamankan atau mengelola sisa uang APBDesa agar tidak ada kekhawatiran dipakai Kepala Desa untuk pemenangan suaminya,”kata Susilo menambahkan.
Dari pantauan media ini, Senin (10/2/20) nampak material bertumpuk yang sudah ditumbuhi rumput dan juga ada yang telihat baru datang dalam beberapa hari di beberapa ruas jalan desa.
Sri Hartini selaku Kades Pejok saat dikonfirmasi awak media ini mengaku ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) APBDesa 2019 yang akan dilanjutkan pengerjaannya di ditahun ini.
“Ditahun 2019 memang ada Silpa Mas, kita akan lanjutkan penyelesaian nya segera di awal tahun ini,”terang Kades perempuan ini. (Cipt/BK/Red)