SEBAGAIMANA kita ketahui bersama pemerintah melalui Kementerian Agama setelah sidang isbat telah mengumumkan bahwa Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1443 Hijriyah jatuh pada tanggal 10 Juli 2022.
Salah satu syariat dalam Islam ketika Idul Adha adalah berkurban, Islam telah mengatur secara sempurna mengenai tata cara menyembelih hewan, terutama hewan kurban. Penyembelihan hewan kurban memang harus dilakukan sesuai syariat Islam.
Di antaranya adalah dengan memotong leher kerongkongan dan tenggorokan serta dua urat nadi dengan alat yang tajam, kecuali gigi dan tulang atau cara lain yang dibenarkan oleh syariat Islam.
Untuk itu, sebagai umat Muslim kita dianjurkan untuk memahami aturan serta tata cara menyembelih hewan kurban yang baik dan benar agar dapat mengambil hikmah dari hewan kurban tersebut.
Seperti yang dilansir Ustadz Adi Hidayat di akun YouTube Audio Dakwah pada 11 Juli 2021, Ustadz Adi Hidayat menyatakan tatacara menyembelih hewan kurban dan do’a yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika berqurban adalah sebagai berikut :
1. Menghadapkan hewan kurban ke arah kiblat. Jika hendak menyembelih hewan kurban, hadapkanlah hewan tersebut ke arah kiblat.
2. Sebutkan atas nama siapa. Setelah menghadap ke kiblat, sebutkanlah atas nama siapa hewan tersebut dikurbankan.
Dalam ceramahnya, Ustadz Adi Hidayat menceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW mengurbankan hewan yang ia sembelih atas nama dirinya sendiri, keluarganya, serta umatnya. Kita dapat melafalkan doa ini ketika hewan kurban akan disembelih.
اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ فُلاَنٍ وَآلِ فُلَانٍ
Allahumma taqabbal min fulan (sebutkan nama pemiliknya) wa aali fulan (sebutkan nama keluarga pemiliknya).
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah terimalah (Kurban ini) dari fulan (sebutkan nama pemiliknya) dan keluarga fulan (sebutkan nama miliknya).”
Jika kita hanya berkurban atas nama sendiri, tidak perlu melafalkan lafadz وَآلِ فُلَانٍ (wa aali fulan).
3. Mengucapkan nama Allah dan bertakbir.
Saat hewan kurban disembelih, Rasulullah SAW membaca lafadz berikut ini.
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Bismillahi wallahu Akbar.
Artinya: “Dengan nama Allah, Allah Maha Besar.”
Setelah hewan disembelih, sunnah Rasulullah SAW yang selanjutnya adalah membaca doa berikut ini.
إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardlo haniifaaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaati lillaahi robbil ‘aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika wa ana awwalul muslimiin.
Artinya: “Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan tunduk dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan dengan yang demikian itu lah aku diperintahkan. Dan aku adalah orang yang pertama berserah diri.”
Nah demikianlah informasi terkait do’a yang dilantunkan ketika menyembelih hewan qurban.**