BOJONEGORO – Seorang pengelola unit usaha milik BUMDesa tak hentinya mengembangkan inovasi. Hal itu dilakukan sebagai tindakan dan langkah mempertahankan kreativitas di masa pandemi Covid-19, terlebih saat penerapan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala darurat atau level 4.
Diketahui, pandemi Virus Corona yang terjadi sejak bulan Maret 2020 lalu, mengakibatkan dapat secara perekonomian yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Salah satunya yakni K-Noman yang merupakan unit usaha wisata dan kuliner BUMDesa Wiroguno yang ada di Desa Campurejo, Kec/Kab. Bojonegoro, Jawa Timur.
Pantauan awak media kabarpasti.com saat berada di lokasi, Rabu(4/8/21) nampak M. Ali Syafi’i (28) bersama sejumlah rekannya, sedang merapikan tanaman yang berada di sekitar taman K-Noman.
Ditemui di sela-sela kesibukan, Ali mengungkapkan guna mengisi kekosongan waktu serta menjaga kreativitas, dirinya bersama rekan kerja lainnya sengaja mengembangkan berbagai inovasi dan memanfaatkan lahan yang ada.
“Lah piye to kang, timbangane opo-opo sepi, ora enek gawean malah ngantuk awak loro kabeh, yo uwis digawe gerak ben iso manfaat (Bagaimana lah mas, dari pada sepi tidak ada kerjaan bikin ngantuk, badan sakit semua, ya sudah dipakai gerak agar bisa bermanfaat),” ujarnya.
Pandemi Covid-19 yang melanda hampir 1,5 tahun ini dampaknya sangat terasa bagi pelaku usaha. Pemberlakuan jam malam, hingga PPKM darurat atau level 4 juga membawa dampak bagi penghasilan. “Namun semua itu demi kebaikan bersama, agar upaya pencegahan untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran Virus Corona dapat tercapai sebaik-baiknya”.
Di Warung K-Noman juga diberlakukan protokol kesehatan secara ketat bagi para pengunjung. Di antaranya mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak serta dilarang berkerumun guna menghindari penularan Virus Corona, jelasnya.
Disebutkan, guna mengisi kekosongan waktu, sehingga ia berinisiatif memanfaatkan lahan yang ada, dengan menaman mentimun, waluh, semangka dan cabe. “Semoga dapat tumbuh subur serta mendapat nilai ekonomi yang sebaik-baiknya. Saat ini tanaman sudah berumur 20 hari dan mulai berkembang”.
“Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir dan kehidupan kembali normal,” harap Ali. (Fhm)