BOJONEGORO – Diseminasi Sekolah Lapang Pertanian (SLP) kembali di lakukan oleh LPPM Universitas Bojonegoro dengan menggandeng Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) guna terus mengoptimalkan hasil pertanian di wilayah Operasi Migas dengan lokus Regenerasi bidang pertanian pada generasi Taruna Tani.
Bertempat di Hotel GDK pada Kamis, (27/9/19) kegiatan ini bertajuk “Diseminasi Program Sekolah Lapang Pertanian 2019” untuk desa wilayah operasi Migas EMCL diantaranya Desa Bonorejo, Brabowan, Gayam dan Mojodelik yang semuanya ada di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro.
Ketua LPPM Universitas Bojonegoro, Laily Agustina Rachmawati, M.Sc, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebenarnya telah berjalan mulai tahun 2017. Kegiatan dilakukan selama 6 bulan dalam setahun di musim tanam pertama (rendengan) hingga musim kedua (walikan).
Program SLP ini adalah bagian dari program pengembangan ekonomi sebagai wujud komitmen EMCL kepada warga sekitar ekplorasi.
“Program ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani melalui pendampingan dan edukasi dengan fokus pada regenerasi petani muda/Taruna Tani karena minimnya generasi petani yang rata-rata didominasi petani usia tua,” jelasnya.
Menurut Sekretaris LPPM Unogoro, Arif Januwarso, M.Si Program ini sudah memasuki tahun ke 3, pesertanya tidak pernah sama dan penerima manfaat sudah mencapai 240 warga.
SLP kedua Taruna Tani diajarkan memasarkan produk melalui media online dan mengolah labu madu menjadi kue. Yang ke-3 kita sudah mulai memberikan pendidikan petani untuk menanam biopori sawah yang ramah lingkungan dengan berbahan bambu, disamping menekankan bagaimana petani mampu menekan biaya produksi dengan mengurangi biaya penyemprotan tanaman.
“Hasilnya luar biasa, bahwa selama 3 tahun program ini berjalan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.
Kerjasama Unigoro dan EMCL bukan hanya program SLP tapi juga pengukuran suhu wilayah serta bekerjasama dalam literasi.
”Siswa SMA pada pameran gagasan mampu membuat pupuk dari enceng gondok, juga membuat alat pengusir nyamuk dari barang bekas, jadi itu sangat luar biasa,” pungkasnya.
Sementara Feni Kurnia Indriyanti selaku Humas EMCL mengatakan bahwa Sekolah Lapang Pertanian selama 3 tahun dari 2017 hingga 2019 yang dikerjasamakan EMCL dan Unigoro ini berjalan lancar dan sangat bermanfaat.
“Program ini semata-mata ingin meningkatkan produktivitas pertanian agar mampu menambah pendapatan petani yang akhirnya berkontribusi bagi kesejahteraan keluarga petani,” terangnya.
Nampak hadir pada kegiatan ini Staf Ahli Bupati Bojonegoro, Dinas pertanian, Bappeda, Camat, Kepala Desa di Kecamatan Gayam, Petani serta Taruna Tani dari wilayah Kecamatan Gayam.(Kust)