BOJONEGORO – Tradisi Wiwit atau syukuran menjelang panen padi dan akan memulai tanam kembali, tidak asing bagi sebagian besar warga petani. Seperti yang dilakukan beberapa petani yang berada di Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur, pada hari Sabtu 1/02/2020 pukul 07.00 WIB di tengah-tengah area pertanian mereka meggelar wiwit sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Memaknai wiwit bagi para petani merupakan tradisi leluhur dan salah satu kearifan lokal yang patut di lestarikan sekaligus memanjatkan doa serta syukur atas berkah yang diberikan kepada alam berikut isinya. Bagi warga lainnya (bukan petani), tradisi wiwit adalah rizki yang nikmatnya tak tertandingi, dimana dapat dapat turut bersama-sama menikmati syukuran di tengah sawah sambil bercengkerama ditemani kesejukan alam, suara lirih gesekan bulir padi dan cuitan suara burung yang begitu nyaring.
Menjelang panen pada musim kali ini, bersamaan datangnya musim yang sering disertai angin kencang. Banyak di antara tanaman padi sekitar wilayah Desa Campurejo yang roboh/tumbang akibat terpaan angin yang menyertai hujan. Sambil menikmati ‘sego wiwit’ seorang petani bernama Dhani (41) menjelaskan beberapa hal yang mengakibatkan tumbngnya padi yang rata-rata sudah berisi dan menguning.
Menurut Dhani, faktor utamanya adalah alam, yang mana akhir-akhir ini sering terjadi hujan disertai angin, ditambah tanaman padi yang saat ini tumbang rata-rata kebanyakan mengandung unsur Nitrogen (N). “Tanamannya subur dan melainya tingginya bulirannya juga banyak, namun tidak tahan terhadap terpaan angin,” jelasnya.
Sesuai jadwal yang telah direncanakan, para petani akan melakukan panen mulai pada hari Minggu 02/02/2020. Meskipun banyak padi yang tumbang sebelum dipanen, bagi para petani mandiri yang ada di Desa Campurejo hal tersebut tidak menjadikan masalah, kata Dhani.
Ditambahkan, bahwa Wiwit ini salah satu tanda akan dimulainya panen padi, dan sekaligus untuk memulai masa tanam, semoga berjalan dengan baik dan lancar, dan tidak ada bencana maupun serangan hama yang mengakibatkan gagal panen, itulah doa dan harapan para petani mandiri khususnya yang ada di Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur, pungkas Dhani. (DeBe)
https://youtu.be/RyprunXU_jI