BOJONEGORO – Pasca bertemu Menteri Perhubungan di Jakarta guna pembahasan dan pemantapan rencana pengadaan Kereta Api Bojonegoro – Surabaya, Bupati Bojonegoro kembali mendapatkan kecaman sekaligus penolakan dari LSM Angling Dharmo, Nasir, Jum’at (3/9/2021).
Nasir menolak keras rencana Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk membeli transportasi Kereta Api yang dianggapnya tidak ada urgensinya terhadap kebutuhan masyarakat Bojonegoro karena hanya akan menghabiskan anggaran sekitar 350 Miliar.
“Saya tidak habis fikir dengan rencana Pemkab Bojonegoro ini, suatu yang aneh dan terkesan di paksakan,” gerutunya.
Menurutnya, dari pengamatan yang dilakukan pihaknya sejauh ini, tiket perjalanan dari Stasiun Kota Bojonegoro menuju Surabaya tak pernah kehabisan. Nasir menganggap maksud pengadaan dan pembelian Kereta Api hanya akan menghambur-hamburkan anggaran APBD Bojonegoro saja.
“Masih banyak program-program prioritas dari kampanye Bupati Anna Mu’awanah yang belum terealisasi, mbok itu saja segera diselesaikan,” harap LSM kawakan ini.
Nasir mengatakam masih banyak program-program peningkatan kesejahteraan bidang pertanian yang belum terealisasi, penguatan infrastruktur usaha kecil UMKM atau PKL yang perlu terus digarap, apalagi kondisi pasca pandemi Covid-19 yang perlu banyak penanganan untuk pengembalian kondisi perekonomian utamanya masyarakat kecil di Bojonegoro dari pada harus beli Kereta Api.
Jika rencana tersebut diteruskan, Nasir menganggap hati nurani Bupati Anna Mu’awanah telah tertutup nafsu ambisi yang tidak memikirkan kesusahan rakyatnya karena keterpurukan ekonomi akibat wabah yang belum berakhir ini. Dirinya juga mengingatkan dan meminta anggota DPRD Bojonegoro sebagai representasi rakyat Bojonegoro untuk menolak rencana kegiatan yang tak pro-rakyat ini.
“Kami minta wakil rakyat tidak diam saja, kalau sampai rencana pembelian Kereta Api ini lolos, itu sama saja menyakiti hati rakyat,” pesan tegas Nasir. (cipt/red)