BOJONEGORO – Kinerja pengawasan menjadi penting bagi semua institusi agar apa yang dilakukan sebuah manajemen berjalan benar dan tak terjadi permasalahan. Seperti halnya Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa) hasil transformasi UPK PNPM Mandiri Perdesaan se-Kabupaten Lamongan yang menggelar Peningkatan Kapasitas Pengawas BUMDesMa di Fave Hotel Bojonegoro, Sabtu – Minggu (19 -20 Februari 2022).
Mewakili Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten (DPMD) Lamongan, Agus berharap momen ini menjadi arena belajar bagi Pengawas BUMDesMa Lamongan.
“Mengawasi bukan menakut-nakuti, tapi membenarkan apa yang tidak sesuai dengan kinerja pengurus dan regulasi,” kata Agus.
Menurutnya, BUMDesMa yang sudah terbentuk agar tetap mampu melayani masyarakat pedesaan dengan kinerja optimal pengurus dengan pengawasan yang lebih baik. Agus berharap kegiatan ini menjadi ajang belajar dengan materi yang diberikan dari Pendamping BUMDesMa DPMD Jawa Timur.
Sementara itu, Riesdya P selaku Tenaga Ahli Penataan Kelembagaan BUMDesMa DPMD Provinsi Jawa Timur mentargetkan semua Unit Pengelola Kegiatan eks PNPM Mandiri Perdesaan sudah bertranformasi menjadi BUMDesMa sesuai regulasi yang bergulir.
“Sampai dengan hari ini, UPK eks PNPM Mandiri Perdesaan yang sudah transformasi menjadi BUMDesMa sebanyak 217 kecamatan, 305 kecamatan masih dalam proses. Target kita tahun ini sebanyak 150 kecamatan dari 305 tersebut sudah transformasi,” terangnya Riris, akrab disapa pada awak media ini.
Pelatihan Pengawas BUMDesMa Kabupaten Lamongan hari ini fokus pada program kerja pengawasan, tugas pokok dan fungsi hingga auditor laporan administrasi pembukuan dan keuangan.
Nampak dari pantauan, pasca pembukaan, diskusi antar pengawas masing-masing BUMDesMa dari 27 Kecamatan di Kabupaten Lamongan terlihat begitu antusias membahas berbagai persoalan BUMDesMa. Rencananya, kegiatan pelatihan juga akan diisi dengan studi tiru pengelolaan BUMDes di Kawasan Wisata Blimbing di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu.(bk/red)