BOJONEGORO – Seleksi Perangkat Desa diwilayah Kecamatan Baureno telah dilakukan pada Senin 03 Mei 2021 lalu maju dari rencana awal 09 Mei 2021, pengumuman hasilpun telah keluar pasca test tulis pada siang itu, namun sepertinya sampai dengan hari ini masih menyisakan beberapa permasalahan baru.
Seperti yang terjadi hari ini, puluhan peserta mendatangi Kantor Kecamatan Baureno berharap bertemu dengan pihak Kecamatan guna menyampaikan petisi penolakan hasil seleksi perangkat desa yang sudah ditandatangani puluhan peserta. Namun sesampainya di Kantor Kecamatan Baureno mereka harus kecewa karena tak bisa bertemu dengan Camat maupun Sekretaris Kecamatan Baureno.
Sayful Arif, Koordinator Petisi menyampaikan bahwa dirinya bersama puluhan peserta lain sepakat menandatangani petisi penolakan hasil seleksi perangkat desa Kecamatan Baureno.
“Ada sekitar 16 peserta yang menandatangani petisi ini, intinya kita menolak hasil seleksi tes ujian perangkat desa yang digelar Senin lalu,” tegas pria asal Desa Kadungrejo ini, Kamis (6/5/2021).
Menurutnya, ada beberapa persoalan yang belum selesai dalam rekruitmen kemarin, terjadinya kerancuan dalam pemeriksaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) dan hasil koreksi manual menimbulkan ketidaksesuaian hasil. Sayful mengaku saat kerancuan terjadi, pihak kecamatan sebagai fasilitator malah tidak segera menyelesaikan dan justru menutup forum koreksi soal.
“Sekali lagi kita menolak hasil ujian perangkat desa Kecamatan Baureno karena cacat proses dan tidak sesuai dengan Perbup yang ada,” tegasnya.
Sementara, Dita Yuni Trisnawati salah satu peserta yang juga mendatangi Kantor Kecamatan ini juga menolak hasil ujian.
“Kita menolak pelantikan dan meminta adanya ujian ulang seleksi perangkat desa hasil kemarin,” harap wanita ini antusias.
Seperti diketahui, penyelenggaraan seleksi pada 16 desa di Kecamatan Baureno dengan 28 formasi lowongan yang menggandeng Universitas Brawijaya Malang sebagai pihak ketiga dalam pelaksanaan ujian tulis.(cipt/dik)