BOJONEGORO – Bermula dari kesalahpahaman, dua orang warga yang masih ada hubungan keluarga di wilayah Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro terlibat bentrok hingga terjadi pembacokan.
Dari data yang dihimpun media kabarpasti.com, peristiwa tersebut terjadi akibat pelaku mendengar kabar yang dianggap meresahkan pikirannya. Kejadian pembacokan itu terjadi pada Kamis, 27/1/22.
Dua warga yang terlibat bentrok itu, yakni Yasin (55) laki-laki sebagai pelaku pembacokan, dan korban Ahmad (70) laki-laki. Keduanya masih keluarga, bahkan rumahnya juga berhadapan berada di Dusun Payak, RT 07 RW 02 Desa Purwoasri, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Pantauan di lapangan, memperoleh informasi adanya peristiwa itu, Kapolsek Sukosewu Iptu M Safi’i bersama anggota segera mendatangi tempat kejadian perkara, juga didampingi Kepala Desa Purwoasri serta petugas medis dari Puskesmas setempat.
Saat awak media ini menemui Sumijah (60) yang merupakan istri korban menjelaskan, bahwa peristiwa pembacokan yang dilakukan pelaku terhadap suaminya terjadi sekira pukul 14.50 WIB. Saat itu, dirinya dan suami sedang berada di rumah.
Istri korban juga mengungkapkan, selama ini keluarganya merasa tidak memiliki masalah dengan siapa pun. Bahkan, ia mengaku tak pernah melakukan aktivitas di luar rumah.
“Wong saya ini tidak pernah keluar rumah, jadi saya ini juga tidak merasa punya masalah apa-apa. Makanya sangat kaget kalau pelaku tadi datang ke rumah saya tiba-tiba membacok bahu suaminya menggunakan pedang,” ucapnya.
“Pelaku tadi tiba-tiba ke rumah, belum sempat ada pembicaraan apa pun, pelaku sudah membacok suami saya dengan pedang yang sudah dibawanya, hingga bunyi cuwetak lalu darah segar mengucur dari bahu suami saya,” tutur Sumijah.
Guna tindaklanjut dari peristiwa tersebut, Kanit Reskrim Polsek Sukosewu Aiptu Azis menyampaikan keduanya dibawa menuju ke puskesmas untuk dilakukan visum.
Diketahui, setelah membacok korban, selanjutnya pelaku Yasin langsung pulang, dan sampai di rumah mengalami lumpuh tak dapat berdiri, sebab selama ini menurut keterangan keluarga pelaku memiliki riwayat sakit stroke atau darah tinggi.
“Untuk korban masih hidup dan sudah kita visum, kejadian ini tetap kita laporkan ke atasan, sembari menunggu hasil pemeriksaan pihak medis, apakah pelaku ini sakit stroke atau bagaimana, sementara ini masih kita amankan,” pungkasnya. (Cipt/red)