BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, pada tahun 2020 melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) merealisasi program pembangunan jalan dengan metode rigid cor beton di sejumlah ruas jalan.
Hal tersebut, dikatakan Kepala Bidang jalan Dinas PUPR Kabupaten Bojonegoro, Ja’far Sodiq, saat dihubungi awak media kabarpasti.com, pada tahun ini akan direalisasi pembangunan jalan sepanjang 114,7 kilometer dengan sumber pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belajan Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020.
Dijelaskan Ja’far Sodiq, pembangunan jalan dengan metode rigid cor beton tersebut telah dianggarkan melalui APBD dengan total biaya Rp. 488.396.453.660,-. Hingga saat ini beberapa pekerjaan atau kegiatan telah dilaksanakan.
“Dari sejumlah proyek jalan yang sudah selesai dilelang, saat ini sudah banyak yang dikerjakan oleh pelaksana kegiatan,” tutur Ja’far Sodiq.
Menurutnya, guna mengetahui informasi pekerjaan atau kegiatan pembangunan jalan yang sedang dalam pengerjaan, kontraktor/pelaksana kegiatan telah diminta untuk memasang papan proyek, guna memudahkan masyarakat memperoleh informasi.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/proyek-peningkatan-jalan-malo-selogabus-senilai-rp-12-m-dengan-panjang-27-kilometer/
“Semua pelaksana kegiatan sudah kami imbau agar memasang papan proyek, apabila di lapangan ditemukan ada yang belum memasang agar ditegur,” tegas Ja’far Sodiq.
Dari data yang dihimpun media kabarpasti.com, sejumlah pekerjaan di wilayah Kabupaten Bojonegoro dalam proses pengerjaan dan sudah terpasang papan informasi. Peningkatan jalan Malo – Selogabus, peningkatan jalan Bandungrejo – Stren, peningkatan jalan Sidodadi – Kumpulrejo, peningkatan jalan Tegalkodo – Semen Kidul, peningkatan jalan Tanjungharjo – Kedaton, penjngkatan jalan Sampang – Klepek.
Saat ditemui awak media ini, salah seorang pekerja Hadi Suprayitno (43) yang berada di lokasi peningkatan jalan Bandungrejo – Stren, mengatakan guna memudahkan maayarakat memperoleh informasi terkait pekerjaan ini, pihaknya telah memasang papan proyek sejak awal mulai pengerjaan.
“Saya hanya sebagai pekerja biasa, untuk masalah teknis bisa langsung ke pelaksana saja. Yang pasti untuk menghindari debu dilakukan penyiraman secara rutin, dan semua pekerja eajib menggunakan masker sesuai protokol Covid-19,” jelas Hadi.
Di tempat terpisah, Yusuf, pelaksana teknis peningkatan jalan Kedaton – Tanjugharjo, menyampaikan guna pemadatan jalan dan penyiraman, sehingga penyiraman dilakukan sesuai kebutuhan. “Selain untuk pemadatan, juga untuk menghindari debu, dengan menggunakan dua armada”.

Menurutnya, dengan waktu pengerjaan yang telah tertera pada papan proyek, semoga pekerjaan peningkatan jalan khususnya jalan Kedaton – Tanjungharjo dapat diselesaikan secara baik, tanpa gangguan apapun, dan segera dapat dinikmati, pungkas Yusuf. (Cipto)
bojonegoro mulai berbenah mengejar ketertinggalan