BOJONEGORO – Pemboran Migas Sukowati Pad B yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4, Senin, 22/11/21 sekira pukul 12.15 WIB kembali mengeluarkan bau busuk dan menyengat. Kejadian itu dirasakan sebagian warga Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Peristiwa serupa juga terjadi pada hari Jum’at, 19/11/21 sekira pukul 14.26 WIB, di mana sumur #10 yang berada di Sukowati Pad B mengeluarkan semburan setinggi 10 meter disertai bau menyengat. Akibatnya sejumlah masyarakat di lingkungan sekitar mengalami mual muntah dan pusing.
Data yang diperoleh awak media ini, kebocoran gas berbau menyengat di sekitar lokasi pemboran Migas Sukowati Pad B dirasakan sejumlah warga yang berada di RT 1, 2, dan RT 3 RW 01 Desa Ngampel.
Pamuji (52) salah seorang warga RT 3 Desa Ngampel mengungkapkan bahwa peristiwa kebocoran gas pada sumur yang dioperatori PT Pertamina EP Asset 4 kembali mengeluarkan bau menyengat yang mengakibatkan warga sekitar mengalami mual muntah dan pusing.
“Kejadian itu sebenarnya sejak jam 10.00 WIB sudah terasa, namun semakin menyengat pada saat angin kencang bersamaan dengan hujan,” ujarnya.
“Kalau menurut kami, entah itu H2S atau apa yang paling penting segera ditangani terlebih dahulu demi menyelamatkan warga sekitar,” tegas Pamuji.
Dihubungi melalui sambungan telepon selulernya, Kepala Desa (Kades) Ngampel Purwanto, S.Sos mengatakan bahwa kejadian kebocoran gas saat ini masih sama dengan yang terjadi pada Jum’at pekan lalu.
“Kalau saat ini korbannya yakni warga RT 1, 2, dan 3 ada sekitar 17 orang yang mengalami mual muntah dan pusing,” tuturnya.
Guna menindaklanjuti kejadian tersebut serta menunggu jawaban atas tindakan dari PEP Asset 4 terhadap warga yang terdampak bau menyengat, Pemdes Ngampel meminta dan menghentikan segala aktivitas yang ada di lokasi Sukowati Pad B.
Selaku Kades Ngampel, Purwanto menambahkan sebaiknya pihak PT Pertamina segera memberlakukan kembali PKDB (Penanggulangan Keadaan Darurat dan Bencana) ke masing-masing Desa sekitar daerah operasi.
“Kami meminta semua aktivitas di berhentikan dulu, sambil menunggu tindakan dan jawaban tegas secara tertulis dari PT Pertamina EP Asset 4, terhadap warga yang menjadi korban kebocoran gas,” pinta Kades Ngampel.
“Seperti yang sudah saya sampaikan pekan lalu, bahwa terkait adanya kejadian-kejadian yang ada, sangat perlu dilakukan uji kelayakan khususnya terkait K3 (keselamatan kesehatan kerja) dan mengembalikan PKDB ke desa sekitar operasi,” tungkasnya.
Sementara itu, Legal and Relation PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field Angga Pratama, kepada awak media ini menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi saat ini merupakan hal biasa, tidak ada gas kick.
“Jadi intinya itu operasi biasa, tidak ada gas kick dari sumur yang berada di Sukowati pad B,” pungkasnya. (Ros)