BOJONEGORO – Pasar Banjarejo II atau disebut Pasar Wisata yang dibangun Pemkab Bojonegoro pada tahun 2021 lalu salah satu diantaranya dimaksudkan sebagai inovasi daerah dalam memulihkan kondisi perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Namun sayangnya, Pasar tradisional berkonsep modern yang sudah diresmikan Bupati Bojonegoro pada 7 Januari 2022 lalu masih saja kosong belum juga ditempati.
Pasar yang digadang-gadang menawarkan beberapa keunggulan dan keuntungan bagi pedagang yang akan menempati, didesign dua lantai untuk penataan komoditas dagangan basah dan kering.
“Masih belum ada tanda-tanda aktivitas apapun dalam pasar wisata ini,” kata Soleh saat melihat dari dekat Pasar Wisata berkonsep modern ini, Selasa (15/2/2022).
Pria ini mengakui jika pasar wisata ini memang terlihat terlalu bagus, karena baru saja selesai dibangun. Soleh menyayangkan jika los jualan yang ada terlalu sempit, apalagi untuk lokasi penempatan jualan yang terlihat bercampur dan tidak direncanakan secara matang.
“Untuk komoditas Polowijo malah dilantai dua, wah gak bisa membayangkan saya,” kelakar pria yang tinggal di Sukorejo ini.
Seperti diketahui, Pasar Wisata yang berdiri diatas lahan seluas 15.335,6 meter² ini dibangun menelan APBD Bojonegoro sekitar Rp. 68,7 miliar, terdiri dari Gedung A dan Gedung B dan tersedia sebanyak 206 kios, 951 los basah dan 559 los kering.
Rencananya, pedagang lesehan Pasar Kota Bojonegoro yang diharapkan akan menempati Pasar Wisata ini menolak relokasi yang ditawarkan oleh Pemkab Bojonegoro, sehingga sampai dengan hari ini belum ada kepastian kapan Pasar Wisata berkonsep modern yang sudah diresmikan Bupati Bojonegoro sebulan lebih ini akan ditempati. Begitupun saat awak media ini mencoba bertanya kepada Kadis Perdagangan Koperasi dan UMKM, Sukaemi, masih belum mendapatkan jawaban pasti. (why/red).