BOJONEGORO – Lutfia Andaresa (24 tahun), seorang ibu rumah tangga asal Desa Semawot, RT/RW 04/01, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro melaporkan suaminya kepada polisi karena telah hilang terhitung sejak 08 Februari 2022 lalu.
Kronologi berawal pada 08 Februari 2022 lalu, sekitar pukul 08.00, wanita ini di pamiti suaminya, Fahrur Rozi (30 tahun) via telepon, untuk melihat bibit Jagung di Desa Ngorogunung, Bubulan, Bojonegoro.
Bersamaan datang seorang teman, Widi asal Desa Jati Tengah, Kecamatan Sugihwaras yang juga berkepentingan sama dengan Fahrur Rozi soal bibit Jagung. Menggunakan sepeda motor, mereka berduapun pergi meninggalkan rumah.
Dikutip dari narasi laporan Polsek Sukosewu, Lutfia mengatakan jika menurut Widi sesampai di Proliman, Kecamatan Kapas, suaminya minta turun dan pamit kepada Widi untuk pergi ke wilayah Padangan untuk tujuan yang sama yakni melihat bibit Jagung dan Fahrur Rozi segera menaiki sebuah bus kearah barat dan meninggalkan Widi.
Untuk memastikan kepergian sang suami, pada 09.30, Lutfia Andaresa segera menelpon suaminya, namun handphone sudah tidak aktif. Segera, sekitar pukul 10.00 perempuan ini menemui Widi ditempat tinggalnya untuk menanyakan kepergian suaminya dan hanya mendapatkan jawaban pergi ke wilayah Padangan, Bojonegoro untuk melihat bibit Jagung.
Kekhawatiran terus berlanjut, wanita ini bersama keluarga terus mencoba mencari keberadaan suaminya pada teman dan keluarga, namun tak satupun mengetahui dimana suaminya berada. Hari berlalu, minggu berlalu bahkan hingga berbulan-bulan sampai dengan saat ini Fahrur Rozi tak segera kembali. Akhirnya pada Rabu, 22 Juni 2022 lalu wanita ini melaporkan kehilangan suaminya.
Seperti kabar sebelumnya, Fahrur Rozi adalah Perangkat Desa sebaga Kasi Kesra Desa Semawot ini telah meninggalkan pekerjaannya sudah tercatat hampir enam bulan, bahkan Pemdes setempat akan segera mengeluarkan Surat Peringatan ke-3. Kejadian ini juga telah dikoordinasikan Pemdes Semawot dengan pihak Kecamatan, namun hingga saat ini keberadaan Fahrur Rozi masih belum diketahui.
“Kalau harapan saya, yang bersangkutan bisa segera pulang agar bisa menjalankan rutinitasnya,” harap Mujianto, Kepala Desa Semawot, Senin (20/6/2022) sebelum pihak keluarga melapor pada kepolisian. (cipt/red)