BOJONEGORO – Umat muslim di Desa Sidorejo, Kecamatan Sukosewu, Bojonegoro menggelar Shalat Idul Fitri 1443 H di Masjid Al Irsyad desa setempat. Khutbah disampaikan oleh Ustadz Jawaril Muaq’so yang mengambil tema Hari Pembebasan Umat Muslim, Senin (2/5/2022).
Sejenak mengurai makna puasa dalam korelasi hakikat kemenangan dalam kerangka Idul Fitri. Satu bulan penuh berpuasa hakikatnya tak sekadar menahan lapar dan dahaga, namun puasa adalah ruang jeda, refleksi, dan tempat melatih jiwa dan raga untuk menjadi pribadi mulia (insan kamil).
Menjadi pribadi mulia, berpikir jernih, jujur, bertindak disiplin, toleran (tasamuh) dan menebarkan kasih sayang terhadap sesama adalah kewajiban kita sebagai makhluk di dunia (khalifatu fil ardi), tentu tak terbatas hanya pada bulan Ramadhan saja. Manusia yang kembali fitri pada Hari Kemenangan dan Keberuntungan ini adalah mereka yang mau dan mampu memetakan persoalan lingkungan dan mencarikan solusi terbaik demi kemaslahatan bersama.
“Di sinilah kita melihat bahwa kesalehan individual dan sosial harus saling mengisi dan tak bisa dipisahkan. Puasa muaranya adalah mendapatkan derajat ketakwaan komprehensif, tak sekadar ritual dan rutinitas,” narasi ustadz muda ini.
Tumbuhnya spirit pembebasan untuk mengikis sifat-sifat buruk individu maupun persoalan sosial kemasyarakatan adalah bagian implementasi riil makna ketakwaan. Spirit pembebasan ini juga relevan menjadi pedoman para pemegang kebijakan atau kekuasaan agar tak terus menerus saling bertentangan dan terkesan saling menjungkalkan.
“Karena itu, kembali ke fitrah adalah bermakna ada kerelaan untuk bersama-sama membuka lembaran baru demi mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera,” ungkapnya.
Sebelum khutbah shalat Idul Fitri di Masjid Al Irsyad Sidorejo, pesan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah juga tersampaikan kepada jamaah oleh Ustadz Suprapto yang juga Kaur Kesejahteraan.
Bupati mengajak memaknai Idul Fitri 1443 H ini dalam beberapa hal, yakni mensucikan hati dan pikiran sehingga mampu terus memperkokoh persatuan dan kesatuan. Dengan harapan pembangunan di Bojonegoro dalam berbagai bidang ini semakin terwujud, pembangunan yang sejahtera dan merata.
Kedua, Bupati Bojonegoro memaknai Idul Fitri dengan berbagi kebahagiaan, solidaritas sosial, sehingga dapat mengurangi kesenjangan masyarakat miskin dengan berbagai program pemberdayaan masyarakat untuk kemajuan.
Ketiga, kesucian dalam penguatan masyarakat dengan berbagai program beasiswa menuju upaya peningkatan Sumberdaya Manusia Bojonegoro yang produktif dan energik. Dan yang terakhir, Bupati Anna Mu’awanah berharap dalam Idul Fitri 1443 H ini harus dapat dimaknai untuk memahami nilai Islam secara kaffah. (*/red)