BOJONEGORO – Badan Koordinasi Wilayah Export Center Surabaya, hari ini melakukan sosialisasi Kebijakan Ekspor dan Informasi Peluang Pasar Ekspor dalam Mendorong Ekspor Nasional dengan tema Penguatan Strategi Promosi Ekspor Melalui Digital Marketing, di Dewarna Hotel Bojonegoro, Selasa (27/4/2021).
Koordinator Export Center Surabaya, M Ardi Prasetiawan menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti sekitar 50 peserta UKM ekspor dari Bojonegoro dan Mojokerto.
“Bagaimana strategi meningkatkan produk ekspor melalui digital marketing, karena masa pandemi ini kita banyak batasan untuk ekspor, sehingga digital marketing ini diharapkan mampu meningkatkan ekspor kita,” ungkap Koordinator ini.
Menurutnya, melalui Export Center Surabaya memberikan pendampingan dengan One stop service, memberikan fasilitas offline maupun online dan pendampingan terhadap kesulitan UKM ekspor. Pihaknya mengatakan jika sosialisasi hari ini dihadiri oleh pengusaha ekspor dan stakeholder terkait dari Kabupaten Bojonegoro dan Mojokerto.
“Mereka terlihat sangat antusias untuk bertumbuh, sehingga kami harus mendampingi mereka dalam standarisasi produk, strategi promosi dan pemasaran, akses pasar maupun prosedur ekspor,” terang Ardi Prasetiawan.
Sementara itu, Sukaemi selaku Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro memberikan apresiasi positif kepada semua pihak dalam kegiatan ini.
“Kita terus berusaha bersama UKM baik lokal maupun ekspor, bagaimana mereka terus dapat berkembang,” terang Sukaemi.
Awalnya, kemitraan UKM dengan pasar modern di Bojonegoro begitu sulit, namun dengan ketegasan pihaknya UKM dapat bermitra dengan pasar modern. Pihaknya berharap, kegiatan Export Center Surabaya ini bisa terus dilakukan di wilayah regional dan nasional, sehingga UKM dapat terus berkembang lebih besar dan maju untuk menembus pasar ekspor dunia.
Nampak dari pantauan media ini, kegiatan sosialisasi diikuti oleh puluhan pengusaha ekspor binaan Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro, binaan Kamar Dagang Indonesia dan staf dinas terkait dari Kabupaten Bojonegoro dan Mojokerto.(dik/red)