BOJONEGORO – Sambut Hari Jadi Bojonegoro (HJB) yang ke- 342 di tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar Gema Sholawat dan Yatama Millenial. Kegiatan berlangsung pada hari Minggu 06/10 siang, bertempat di Alun alun Kota Bojonegoro.
Ribuan masyarakat datang dari berbagai penjuru dan memadati Alun alun, pada kesempatan itupula, Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Muawanah bersama jajaran Forkopimda, Camat, staf/karyawan karyawati dari lingkup Pemkab Bojonegoro, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) sertabpara tokoh agama, hadir ditengah – tengah masyarakat.
Melalui pantauan media ini, gelaran Gema Sholawat tersebut, menghadirkan Habib Haidar Al Haddad daei Surabaya dan Mauidhoh Khasanah oleh KH. Moh. Taufiq selaku Ketua MWC nu Trucuk.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Bojonegoro juga memberikan santunan Yatama Millenial secara simbolis kepada 28 anak yatim piatu perwakilan dari masing – masing Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
” Yatama Millenial ini merupakan salah satu dari 17 program Pemkab dan telah tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro tahun anggaran 2019, ” jelas Bupati Anna Muawanah.
Menurut Bupati Bojonegoro, pemberian santunan kepada anak anak yang sudah ditinggal orangtuanya ini merupakan bentuk rasa syukur dan tanggungjawab Pemkab atas kesejahteraan anak yatim piatu. ” Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab atas kesejahteraan mereka. Merupakan suatu berkah bahwa Bojonegoro diberi sumber energi yang melimpah, dan sudah selayaknya kita terus bersyukur dan Pemkab harus hadir, ” tuturnya.
” Bagi orangtua yang memiliki Yatama dan belum terdaftar diminta untuk segera mendaftarkan, sehingga pada tahun anggaran 2020 sudah dapat santunan. Terkait dengan nominal semoga tahun depan jumlah yang diterima tiap tiap anak akan bertambah, ” tegas Bu Anna.
Melalui media ini, dirinya berharap, dengan berkumandangnya sholawat dari masyarakat yang hadir khususnya anak anak yatim piatu, agar Bojonegoro tentram, kondusif dapat membawa keberkahan dan kedamaian serta tidak mudah terprovokasi dengan hal hal yang tidak baik dan tetap terjaga persatuan dan kesatuan antar sesama di negara kesatuan republik indonesia, pungkas Bupati Anna. (Redaksi)