BOJONEGORO – Pohon Tabebuya menjadi banyak diminati dan diperbincangkan warga dan viral belakangan ini. Seperti halnya jalan-jalan protokol di Kota Surabaya tampak semakin cantik dan indah, lantaran pohon Tabebuya saat berbunga dan bermekaran aneka warnanya begitu menawan. Begitupun dibeberapa ruas jalan protokol Bojonegoro yang ditanami Tabebuya dengan metode tanam setiap 5 Pohon Tabebuya, 1 Pohon Tanjung sebagai peneduh, kedepan diharapkan dapat mempercantik kota kecil ini. (Dinas PKP Cipta Karya, kabarpasti.com, 20 Oktober 2020)
Tapi sudah tahukah Anda, dari mana asal Tabebuya ini?. Nama Tabebuya pertama kali digunakan sebagai nama generik oleh Augustin Pyramus de Candolle pada 1838. Britton menghidupkan kembali konsep Tabubeya yang berasal dari tahun 1876 oleh Bentham dan Hooker, yang terdiri atas spesies tanaman dengan daun majemuk sederhana.
Pohon yang berasal dari Brasil ini termasuk jenis pohon besar. Banyak khalayak menyebutnya sebagai Sakura, karena memang memiliki bunga yang mirip dengan Sakura.
Informasi dari berbagai sumber, Tabubeya disebut juga dengan pohon terompet. Selain itu, tanaman ini memiliki lebih dari 100 genus. Beberapa spesies tanaman ini menghasilkan kayu, tetapi genus ini sebagaian besar dikenal untuk dibudidayakan sebagai pohon berbunga. Di Brasil dan beberapa negara yang beriklim hangat lainnya, penanaman pohon Tabebuya digunakan untuk produksi industri yang penting.
Tabubeya dibudidayakan dan dikembangkan karena memang memiliki banyak warna yang indah mulai putih, pink muda, kuning, magenta, pink tua, merah. Berbeda dengan pohon yang lain, bunga-bunga Tabebuya juga tak mudah rontok. Terdapat motif garis warna ungu di dalam bunganya. Tabebuya pada musim berbunganya mampu menghasilkan jumlah bunga yang sangat banyak dan tidak putus sejak awal musim kemarau hingga menjelang musim hujan. Bahkan sekarang ini musim pembungaan tanaman ini dapat diatur melalui manipulasi pola pemupukan.
Habitat asli Tabebuya di Brasil berada di daerah dengan iklim kering, sehingga tanaman ini memiliki ketahanan hidup yang tinggi dalam cuaca kering. Hal ini sangat sesuai karena tanaman penghijauan umumnya dihadapkan pada kurangnya penyiraman disaat musim kemarau. Pohon ini adalah pohon hias populer yang dapat tumbuh di berbagai jenis tanah di daerah subtropis dan tropis. Tabebuya adalah pohon dengan pemeliharaan rendah, dimana pemangkasan dibutuhkan hanya untuk menghilangkan tangkai yang mati atau rusak. Jarang ada hama atau penyakit yang mengganggu tanaman ini.
Ada dua jenis Pohon Tabebuya yang populer sebagai tanaman hias pekarangan, Tabebuya Kuning (Handroanthus chrysotrichus) yang pohonnya besar mencapai tinggi 8 m dan Tabebuya Merah Muda (Handroanthus heptaphyllus).(berbagai sumber/red).