BOJONEGORO – Setelah molor lebih 5 jam, akhirnya ujian seleksi Perangkat Desa (Perades) Kalirejo dan Pacul di Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro akhirnya dilanjutkan. Panitia kedua desa mempercayakan proses seleksi ini dengan menggandeng Universitas Airlangga dalam proses rekrutmen ujian dengan menggunakan sistem CAT (Computer Assisted Test). Namun sayangnya mulai dari jadwal hingga pelaksanaan ujian ditengarai sarat dengan ketidaksiapan pihak ketiga yang menyebabkan banyak kerugian bagi peserta seleksi, Kamis (15/20/2020).
Mochlisin Andi Irawan sebagai Camat Bojonegoro pada media ini membenarkan adanya keterlambatan pihak ketiga selaku pembuat soal ujian ini.
“Setelah ditunggu beberapa jam, pihak ketiga baru datang sekitar pukul 09.30, kita putus komunikasi selama pihak ketiga dalam perjalanan ke lokasi,” terang Camat Bojonegoro.
Menurut Mochlisin, pihaknya sudah berkali-kali mencoba menghubungi pihak ketiga atas keterlambatan tersebut, namun handphonenya tidak aktif. Padahal pihaknya juga telah memberitahukan jadwal pelaksanaan ujian.
“Setelah sampai, ternyata masih ada ketidaksesuaian program CAT yang dibawa pihak ketiga dengan komputer jaringan disini, sehingga harus molor lagi untuk penyelesaian teknis,” jelas mantan Camat Kalitidu ini.
Pantauan media dilapangan, peserta akhirnya pasrah setelah lebih dari 5 jam menunggu, sekitar 13.45 pihak ketiga baru mempersilahkan peserta untuk memasuki ruangan test model CAT ini. Begitupun saat pelaksanaan ujian, terjadi beberapa trouble yang dianggap merugikan peserta. Ada pengurangan jumlah soal hingga 50%, server mati hingga nilai tak terdeteksi sehingga peserta harus mengulang kembali test agar tak kehilangan nilai.
“Saya harus ngulang untuk sesi ketiga, karena tadi semua yang sudah saya isi tidak terdeteksi hasilnya,” ujar salah satu peserta seleksi yang enggan disebutkan namanya.
Sebagai bentuk transparansi, rencananya nilai peserta akan segera diumumkan pasca ujian, meski banyak peserta menganggap adanya keruwetan dalam mekanisme ujian model CAT ini.(cipt).