BOJONEGORO – Pembangunan peningkatan jalan Tegalkodo – Semenkidul di wilayah Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, sepanjang 400 meter dan lebar 5 meter yang awalnya menggunakan paving dan dikarenakan sudah rusak, saat ini diganti dengan metode cor rigid beton.
Data yang dihimpun media kabarpasti.com, melalui laman lpse.bojonegorokab.go.id, pekerjaan pembangunan peningkatan jalan tersebut, di bawah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Penataan Ruang, dengan sumber pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, senilai Rp. 2.290.000.000,-.
Disebutkan pula, bahwa lelang tender sudah selesai pada 19 Pebruari lalu, ada 14 peserta dan 2 CV di antaranya terevaluasi, yakni CV Aisyah 27 dan CV Berlian Indah.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/penuhi-teguran-kontraktor-pasang-papan-informasi-proyek-jalan-sidodadi-kumpulrejo/
Peserta yang ditetapkan menjadi pemenang yaitu CV AISYAH 27 beralamat Desa Bangilan RT 10 RW 01, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Dengan harga penawaran Rp. 2. 003.464.437,48.
Pada papan informasi proyek yang terpasang di lokasi, bahwa pekerjaan peningkatan jalan Tegalkodo – Semenkidul di Kecamatan Sukosewu, dibiayai dari APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun 2020, memiliki volume kegiatan jalan panjang 400 meter, lebar 5 meter, disertai pembangunan TPT panjang 300 meter, lebar 1,25 meter. Waktu pelaksanaan 90 hari kalender.
Aan selaku kepala tukang pada pekerjaan tersebut mengungkapkan, papan proyek ini dipasang sejak awal dimulainya kegiatan guna menyampaikan informasi kepada masyarakat. Namun beberapa hari lalu sempat dilepas, karena ada penebangan pohon.
“Papan infromasi proyek pembangunan peningkatan jalan Tegalkodo – Semenkidul sudah dipasang sejak awal kegiatan, namun saat penebangan pohon dilepas sementara,” tegasnya.
Sementara itu, konsultan pengawas yang berada di lokasi, kepada awak media, Rabu 17/6/20, menjelaskan bahwa kegiatan telah berlangsung sekira 3 pekan, dan memnag agak terlambat waktunya. Saat ini tahap penyempurnaan TPT.
Dirinya menjelaskan, jalan ini awalnya paving, kemungkinan karena telah dilakukan beberapa kali perawatan tak kunjung membaik, akhirnya diganti dengan metode cor beton, imbuhnya.
Semoga waktu yang dimiliki pada kegiatan ini, dapat mencukupi atau tepat waktu. Dan masyarakat bisa menikmati hasil pembangunan dengan sebaik-baiknya, pungkasnya. (Cipto)