BOJONEGORO – Grafik pemantauan sebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di wilayah Kabupaten Bojonegoro yang tercatat hingga Rabu 22/04/2020 pukul 18.00 WIB jumlah ODP (orang dalam pemantauan) bertambah.
Bertambahnya jumlah ODP berada di Kecamatan Bojonegoro Kota yakni 2 (dua) orang dan di Kecamatan Ngraho 1 (satu) orang. Untuk ODP yang selesai dipantau sebanyak 1 orang di Kecamatan Kepohbaru, sehingga jumlah ODP selesai dipantau 40 orang, dan selesai dipantau secara kumulatif sebanyak 113 orang, jumlah keseluruhan ODP secara kumulatif 153 orang.
Untuk status PDP (pasien dalam pengawasan) tetap sebanyak 1 (satu) orang dari Kecamatan Kepohbaru, dan status positif sebanyak 3 (tiga) orang dari Kecamatan Gondang, Purwosari dan Trucuk masing-masing 1 orang. Status positif terkonfirmasi kumulatif hingga Rabu kemarin sebanyak 4 orang.
Status ODR (orang dalam resiko) di Kabupaten Bojonegoro sebanyak 35.148 orang, dan OTG (orang tanpa gejala) 185 orang.
Dari data yang diperoleh awak media ini, bertambahnya jumlah ODP (orang dalam pemantauan) bertambah 2 orang, salah satu di antaranya berasal dari Desa Campurejo, Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur.
Rabu 22 April, sebelum update data atau grafik muncul, sekira pukul 16.00 WIB, Gugus Tugas Desa yang ada di Desa Campurejo mendapatkan informasi terkait adanya seorang warga yang tercatat ODP, dan kondisinya tengah diisolasi di RSUD dr Sosodoro Djatikoesumo Bojonegoro.
Kepala Desa Campurejo, Edi Sampurno S.Sos, saat ditemui di kediamannya, menyampaikan bahwa kabar yang diterima ada seorang warga tercatat ODP dan diisolasi di RSUD Bojonegoro. “Kabar yang kami terima dari keluarganya kemarin siang, warga tersebut sakit dan saat diperiksa oleh petugas medis selanjutnya dirujuk ke RSUD dan masuk ruang isolasi”.
Sesuai riwayat yang disampaikan pihak keluarga, bahwa warga tersebut memiliki beberapa penyakit yang diderita selama hidupnya, sesak nafas dan diabetes yang sering kambuh, kata Kades Campurejo.
Masih menurut Edi Sampurno, Kamis 23/04/2020 pagi, sekira pukul 08.00 WIB, warga yang di indikasi ODP dan dirawat di ruang isolasi meninggal dunia. Pemakaman juga akan menggunakan protokol Covid-19. Hingga berita ini ditulis relawan masih melakukan penggalian liang lahat, dan petugas keamanan telah melakukan penjagaan sekitar wilayah pemakaman dan harus berjarak 20 meter dan dilakukan penyemprotan cairan disinfektan. Setelah penggalian liang lahat selesai jenazah segera dimakamkan.

“Alhamdulillah warga bisa menerima dan tidak ada masalah, semoga almarhumah tenang dan diterima di sisi Allah Swt,” tutur Edi Sampurno.
Melalui media ini, Kepala Desa Campurejo berpesan, kepada seluruh agar tidak panik dan tidak resah, dan menghimbau untuk di rumah saja, menjaga kesehatan dan kebersihan, mencuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan menggunakan masker, pungkasnya. (DeBe)