BOJONEGORO – Pengabdian Masyarakat “Pencarian Aliran Air Tanah sebagai Awal Realisasi Pembangunan Sumur Wakaf Mengatasi Kelangkaan Air Bersih” di Desa Nganti dan Jumok, Kecamatan Ngraho” dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya di Bojonegoro.
KKN yang menerapkan keilmuan terkait solusi pemecahan permasalahan kekeringan air bersih dilakukan untuk pencarian titik air tanah dengan metode geolistrik sebagai dasar penentuan titik pembangunan sumur wakaf yang bertujuan untuk membantu pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat saat kekeringan dimusim kemarau.
Koordinator KKN, Athif Afisga Mathoyah berkeinginan agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi langsung sebuah perubahan bagi masyarakat.
“Kita berharap mampu memberi manfaat bagi Desa Nganti dan Desa Jumok utamanya soal tersedianya air bersih saat musim kering,” harap mahasiswa ini, Kamis (2/9/2021).
Menurutnya, kegiatan KKN dimasa pandemi ini dimulai dengan melakukan perizinan pada pihak kecamatan karena lokasi terletak di dua desa dalam satu kecamatan. Afisqa mengatakan bahwa kegiatan ini melibatkan 30 mahasiswa ITS dari Kabupaten Bojonegoro, Tenaga Ahli Geofisika dan masyarakat sekitar dalam pencarian titik air bersih sebagai dasar pembangunan infrastruktur wakaf lainnya, seperti MCK, pipanisasi warga dan sumur-sumur di tempat umum.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Yoyok Setyo Hadiwidodo, S.T., M.T., PhD. dari Teknik Kelautan ITS berharap berharap KKN di Bojonegoro ini bisa menjadi sarana pembelajaran mahasiswa dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat.
“Dengan terpecahkan masalah kebutuhan air bersih, tentu dengan sendirinya perekonomian masyarakat akan terus meningkat,” harap pria ini.
Dengan metode geolistrik akan memberikan informasi tentang potensi air bawah tanah sehingga dapat diidentifikasikan serta dipetakan keberadaan di sebuah lokasi. Pengukuran Geolistrik langsung di 4 titik pada Sabtu, 29 Agustus 2021 lalu pada 2 titik di Desa Nganti dilanjutkan 2 titik pada Desa Jumok di Kecamatan Ngraho.
Selain permasalahan air, sumur warga yang asin dapat diatasi dengan proses ion exchange dengan resin sehingga kadar garam pada air berkurang dan aman untuk digunakan.(shint).