BOJONEGORO – Bantuan Keuangan Khusus (BKK) atau BKD yang digelontorkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro bersumber dari P-APBD Tahun Anggaran 2021 (baca: bulan Nopember 2021 lalu), sesuai data tercatat ada 11 desa yang terealisasi 100 persen di tahun yang sama, baik 50 persen tahap pertama maupun 50 persen tahap kedua.
Namun, ada ratusan desa penerima BKK/BKD lainnya, hingga saat ini masih belum merealisasikan 50 persen tahap kedua. Kendati pelaksanaan pekerjaannya selesai dan telah dilakukan monitoring dinas terkait, bahkan juga telah mengajukan proposal.
Seperti pantauan media kabarpasti.com, pada 7 Juli 2022 pekan lalu, pekerjaan pembangunan japan cor beton di Desa Sekaran, Kecamatan Balen, nampak baru dikerjakan separuh atau 50 persen, untuk pengerjaan sisanya Pemdes setempat menunggu pencairan tahap kedua.
Ditemui di Balai Desa, Tamiran selaku sekretaris Desa Sekaran, menyampaikan bahwa desanya memperoleh BKK/BKD tahun 2021 dengan jenis kegiatan pembangunan jalan cor beton. Namun, hingga saat ini hanya dapat menyelesaikan satu sisi jalan atau sesuai anggaran 50 persen yang cair.
Ia juga menyebutkan BKK/BKD yang diperoleh desanya senilai Rp. 1.080.652.375,69., dan tahap pertama telah cair 50 persen. Untuk pekerjaan dilaksanakan rekanan atua dari Desa Suwaloh, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro.
“Dikarenakan desa kurang mampu terkait pengerjaan kegiatan tersebut, mulai dari jenis beton dan lainnya, sehingga dikerjakan CV/rekanan, dan untuk kontrak dengan rekanan 100%,” ujar Tamiran.
“Anggaran BKD yang diterima desa Sekaran, akan digunakan untuk membangun jalan beton yang awalnya dahulu jalan paving. Dengan panjang 442 meter dan lebar 5 meter. Dari hasil monitoring tidka ada masalah, namun untuk yang ngrambut kita diminta untuk membenahi,” imbuhnya.
Pihaknya berharap 50 persen tahap kedua segera dicairkan, agar pelaksanaan pembangunan jalan beton dapat dinikmati masyarakat. “Sebenarnya kami ini masuk dalam 17 desa yang sudah akan segera cair, namun masih ada persyaratan-persyaratan yang harus dilengkapi,” tukas Sekdes Sekaran
Data yang dihimpun media ini, tak hanya 17 desa, namun ada sejumlah desa yang telah mengajukan monitoring terkait hasil pekerjaan 50 persen tahap pertama. Selanjutnya akan menyusul pencairan 50 persen tahap kedua BKK/BKD tahun 2021, sebanyak,11 desa, kemudian, ada 32 desa dan 6 desa, sehingga totalnya yakni 66 desa.
17 desa diantaranya yakni, Desa Sumbertlaseh, dan Ngablak Kecamatan Dander. Desa Babad, dan Kendung Kecamatan Kedungadem. Desa Tikusan dan Sambiroto, Kecamatan Kapas. Desa Mulyoagung, Ngadiluhur, Pilanggede, Pohbogo, dan Sekaran, Kecamatan Balen. Desa Jatigede dan Pekuwon, Kecamatan Sumberrejo. Desa Katur, Kecamatan Gayam. Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, dan Desa Tembeling, Kecamatan Kasiman.
Selanjutnya disusul 11 desa, meliputi Desa Kesongo, Megale, dan Mojorejo, Kecamatan Kedungadem. Kemudian ada Desa Klampok, Mojodeso, dan Padangmentoyo, Kecamatan Kapas. Desa Tulungrejo, Kecamatan Sumberrejo. Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro. Desa Bareng, dan Bulu, Kecamatan Sugihwaras. Dan Desa Sambeng, Kecamatan Kasiman.
Ada juga 32 desa selanjutnya yang akan menerima pencairan 50 persen BKK/BKD tahun 2022 tahap kedua, yakni Desa Jamberejo, kedungadem, Mlideg, dan Tumbrasanom, Kecamatan Kedungadem. Desa Bakalan, Bangilan, Bendo, Bogo, Kalianyar, Kedaton, Ngampel, Sembung, Semenpinggir, Sukowati, Tanjungharjo, Tapelan, dan Wedi, Kecamatan Kapas. Selanjutnya Desa Nglumber dan Sidomukti, Kecamatan Kepohbaru. Desa Mayangkawis, Kecamatan Balen. Desa Ngujo, Pungpungan, Sumengko, Kecamatan Kalitidu. Desa Kedungrejo, Kayulemah, Sumberrejo, dan Talun, Kecamatan Sumberrejo. Desa Genjor dan Terate, Kecamatan Sugihwaras. Dan Desa Begadon, Ringintunggal, Mojodeli, Kecamatan Gayam.
Dan ada 6 desa selanjutnya yakni, Desa Dayukidul, Kecamatan Kedungadem, Desa Tinawun, Kecamatan Malo, Desa Butoh dan Mejuwet, Kecamatan Sumberrejo, Desa Tlatah, Kecamatan Purwosari, dan Desa Bobol, Kecamatan Sekar. (Cipt/red)