TUBAN – Legen begitu berlimpah di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Minuman dari pohon Siwalan ini adalah potensi lokal daerah pesisir utara Pulau Jawa ini. Di Kecamatan Semanding khususnya, minuman khas Tuban ini terus dihasilkan oleh produsennya tak mengenal musim, baik penghujan ataupun kemarau. Saking berlimpahnya, mayoritas petani hanya menjualnya biasa saja, dimasukkan dalam botol air mineral dan dijajakan di sepanjang jalan daerah setempat.
Namun berbeda dengan yang dilakukan oleh Ahmad Sanusi (52 tahun) salah satu pedagang Legen yang satu ini. Pria ini telah mengolah minuman ini agar menjadi tahan lama dan telah mengemasnya juga memberinya label kemasan.
“Kita sudah awetkan minuman ini dengan proses Pasteurisasi, bukan bahan pengawet, sehingga bila dikonsumsi dapat tahan lama dan awet,” terang Sanusi, Sabtu (26/22/2020).
Pria ini telah mengemas minuman dengan botol yang sudah dipesannya dan diberi merk “LegenKu”. Sanusi menerangkan, pengawetan Legen menggunakan metode Pasteurisasi agar pembeli dapat menyimpannya lebih lama saat di konsumsi dirumah masing-masing, utamanya merekaya yang jauh dari Kabupaten Tuban.
Seperti diketahui Pasteurisasi adalah proses pemanasan makanan/minuman dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan/minuman.
“Kita juga akan mencoba menjajagi untuk mengemas buah Siwalan yang siap makan namun awet dengan proses yang kurang lebih sama,” tambah Sanusi.
Untuk harga LegenKu ini, Sanusi menjualnya dengan beberapa varian kemasan dan harga. Mulai 300 ml dengan harga Rp. 5000,-, kemasan 500 ml dengan harga Rp. 6000,- dan kemasan 1000 ml dengan harga Rp. 10.000,-.(mbah/beka).
buat almamater kampus tercepat di balikpapan
Alamat lengkapnya di mana min?
Bisa tahan sampai berapa lama kalau sudah melewati proses pasteurisasi