BOJONEGORO – Laki-laki tanpa identitas dengan kondisi fisik yang sangat lemah ditemukan warga sedang tergeletak di pinggir jalan sekitar jalan Lisman, Bojonegoro Jawa Timur, Senin 4/05/2020.
Berawal dari informasi warga dan perangkat desa Campurejo, sekira pukul 07.00 WIB bahwa ada seorang laki-laki tanpa identitas tersebut tergeletak dengan kondisi yang mengkhawatirkan.
“Setelah mendapat informasi tersebut, kami segera menuju lokasi, untuk melakukan tindakkan atau evakuasi,” kata Kepala Satpol PP Kabupaten Bojonegoro.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/gotong-royong-putus-mata-rantai-penyebaran-virus-corona-rutin-lakukan-penyemprotan-disinfektan/
Menurutnya, setiap warga berhak mendapatkan perlakuan dan kehidupan yang layak, meskipun yang bersangkutan tidak diketahui identitasnya. Terlebih saat ini kita semua fokus melawan dan mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (COVID-19).
Dijelaskan Arief Nanang SSTP MM, kedatangan di lokasi guna membantu melakukan evakuasi terhadap yang bersangkutan untuk dibawa menuju rumah sakit. Dan tetap menggunakan protokol pencegahan Covid-19, yakni menjaga jarak, serta menggunakan APD (alat pelindung diri) sebagai langkah antisipasi.
“Kami lihat kondisi fisik yang bersangkutan sangat lemah dan belum diketahui sakit apa, sehingga langsung kita evakuasi ke RSUD,” terang Arief Nanang kepada awak media ini.
BERITA TERKAIT: https://kabarpasti.com/tetap-bisnis-kue-lebaran-di-tengah-pandemi-corona/
Lebih lanjut dirinya mengatakan, setelah tiba di RSUD Bojonegoro, saat dilakukan pengecekan kondisi suhu tubuh laki-laki tanpa identitas tersebut mencapai 38,8° C.
“Alhamdulillah saat ini sudat ditangani petugas medis RSUD dan dirawat di ruang isolasi,” tutur Kepala Satpol PP Bojonegoro.
Di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, diharapkan tetap menjaga jarak, dan diharap kepada masyarakat agar menginformasikan jika menemukan hal-hal yang mengkhawatirkan, agar segera dapat dilakukan tindakkan sesuai kemampuan dan tentunya menggunakan protokol kesehatan dan pencegahan penyebaran virus.
“Sebab kita semua juga tidak tahu, orang tersebut terpapar virus corona atau tidak. Oleh karena, kita antisipasi dan tetap menggunakan APD lengkap,” pungkas Arief Nanang. (luf/red)