Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Lensa Pasti

Sang Perupa Gelar Pameran Tunggal ‘Membedah Mimpi’

Friday, 6 March 2020 - 12: 01
Sang Perupa Gelar Pameran Tunggal ‘Membedah Mimpi’

Wahyu Subakdiono ketika berada di antara lukisan hasil karyanya, Foto: dok. Redaksi

Oleh : Ludvi Agus HD *)

MAS WAHYU, begitulah sapaan akrab yang dikenal sebagian warga yang berada di Bumi Angling Dharma. Selain pensiunan Aparat Sipil Negara (ASN) sosok pria berperawakan kalem santun dan sumeh ini, juga dipercaya sebagai Ketua PSHT Cabang Bojonegoro.

Wahyu Subakdiono, dilahirkan di Madiun 65 tahun lalu tepatnya 24 Mei 1955. Ia juga didapuk menjadi Ketua Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP). Mas Wahyu menghabiskan masa sekolahnya di Ibu Kota negara (Jakarta), setelah tamat dari SMA, ia juga sempat mengenyam pendidik di LPKAJ yang lebih dikenal dengan IKJ (Institut Kesenian Jakarta).

Baca Juga

Tuang Eco Enzyme, Relawan di Bojonegoro Peringati Hari Peduli Sampah Nasional

Warkop Jadul Milik Janda Muda di Semenkidul Bojonegoro Ramah dan Full Senyum

Meski tak sempat lulus dari IKJ, namun mas Wahyu memiliki bakat sebagai seniman, dan jiwa seni itu tetap menyala menggelora. Di tahun 80-an dari Jakarta menuju ke Bojonegoro, saat itulah mas Wahyu Subakdiono bertemu Yusuf Susilo Hartono (seniman Bojonegoro), dan keinginan untuk menekuni kesenian mulai tumbuh kembali. Sejak saa itu juga, mulai berkumpul bersama pelaku seni dan aktif dalam berbagai kegiatan, lomba puisi, dan aktif melukis hingga kini.

Sejak di Kabupaten Bojonegoro, Wahyu Subakdiono, aktif berkesenian, namun dari sebagian yang mengenalnya justru tidak mengerti bahwa sosok pensiunan ASN di lingkup Pemerintah Kabupaten Bojonegoro ini memiliki jiwa seni atau merupakan sang Perupa. Dirinya pun pernah menduduki Dewan Penasihat di DKB, juga sebagai Ketua kelompok kerja seni, serta Anggota sang perupa. Hingga saat ini sudah ratusan hasil karya lukisannya.

Lukisan hasil sentuhan tangan mas Wahyu sering diikutkan pameran, baik di Kabupaten Bojonegoro, Solo, Gresik, Surabaya hingga beberapa Kota lainnya. Sebagai penggemar berat pelukis legendaris yakni Afandi dan seniman pelukis abstrak Peter Nottorott dan Jadis, sebenarnya dirinya memiliki banyak gagasan terkait dengan perkembangan seni khususnya di wilayah Kabupaten Bojonegoro.

“Saya memiliki banyak mimpi, tentang perkembangan seni. Seniman-seniman di Kabupaten Bojonegoro sangat potensial, sehingga membutuhkan sentuhan dari Pemerintah, kita butuh wadah atau tempat yang representatif secara sistem maupun fisik,” tutur Wahyu Subakdiono disela-sela perbincangannya bersama awak media kabarpasti.com.

Andaikan saja, Kabupaten Bojonegoro mempunyai Gedung Kesenian setidaknya dapat mengangkat hasil-hasil karya seniman, secara umum kesenian dan kebudayaan akan dikenal jika mendapat perhatian dari pemerintah, ucap Wahyu penuh harap.

Selama ini perhatian dari stakeholder masih sangat kurang, mungkin melalui sumbang saran pada tahap awal pemerintah dan pelaku bisnis di Kabupaten Bojonegoro bisa membantu dengan cara menggunakan jasa maupun karya para seniman lokal. Sebagai contoh, pengusaha perhotelan, rumah makan diharuskan memasang karya seniman lokal (tidak harus membeli) mungkin bisa dengan sewa per tiga bulan, secara bergilir hal tersebut akan membuat seniman (pelukis) merasa diperhatikan sekaligus terlibat dan dan turut andil, semua itu membutuhkan regulasi dan disitulah perlunya campur tangan pemerintah.

Wahyu Subakdiono sesekali menyampaikan pesan, sebagai seniman tidak ada maksud untuk menggurui (mengajari) bagi para seniman di Kabupaten Bojonegoro, jangan pernah putus asa dan jangan pernah berhenti untuk bermimpi, yakinlah masa itu akan datang, teruslah berkarya demgan segala keterbatasan. Seperti halnya, yang dirasakan olehnya, di usia menjelang senja tetap menatap ke depan dan terus bermimpi. Wahyu memiliki mimpi untuk menggelar ‘Pameran Tunggal, yang hingga saat ini belum terwujud.

Berkat bantuan dari segenap teman-teman seniman di wilayah Kabupaten Bojonegoro, mimpinya akan segera terwujud. Di mana bulan depan tanggal 4, 5 dan 6 April 2020 Wahyu Subakdiono akan menggelar ‘Pameran Tunggal’ yang bertempat di Gedung Maharani (Kantor Bakorwil Bojonegoro), dengan tema “Membedah Mimpi”.

Alhamdulillah mimpi yang selama ini hanya menjadi angan-angan insya allah akan segera terwujud. Melalui media ini, “saya sampaikan terima kasih sekaligus mohon doa restu dan dukungan semoga pameran tunggal berjalan dengan lancar dan sukse,” pungkasnya.

*)Penulis : Reporter kabarpasti.com

Editor    : Redaksi

SendShare646Tweet

Comments 1

  1. Agus says:
    3 years ago

    Jossht….

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist