BOJONEGORO – Warga Bojonegoro kehilangan lagi, seorang tokoh penggerak dakwah pendidikan, kesehatan dan amal usaha ini telah pergi meninggalkan kita semua, pada Sabtu (07/12/19) di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.
Pria berkacamata alumni Pondok Pesantren Modern Gontor meninggalkan semua keluarga, sahabat, warga muhammadiyah dan berbagai kisah inspiratif, bahkan bangunan monumental dakwah, perguruan, rumah sakit, badan usaha hingga pondok pesantren.
Beliau adalah H.M. Sodiq Nurhadi yang tutup usia pada 65 tahun karena beberapa penyakit yang dideritanya, hampir dua tahun ini kondisi kesehatan beliau telah mengalami banyak perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.
Sekitar tahun 2000-an, pada penulis almarhum pernah bercerita banyak hal tentang romantika perjalanan beliau hingga meraih sukses. Berawal dari seorang kernet hampir selama tiga tahun dan menjadi sopir sendiri sekitar tahun 1974, sambil menjadi seorang makelar tembakau. Sodiq muda pada sekitar tahun 1977 mendapatkan keuntungan sebesar 1 (satu) juta rupiah dari kegiatan makelarnya. Keuntungan itu beliau bagi dua, dimana 500 ribu beliau gunakan untuk mendirikan toko kala itu, yakni ISMA yang sampai hari ini menjadi supermarket yang berkembang pesat. Sementara yang 500 ribu untuk membiayai temannya maju menjadi calon DPRD (seingat penulis dari PPP.red) meskipun pada akhirnya gagal.
Di salah satu gudang berasnya sang motivator ini terus bercerita, pria yang bersahaja dengan etos kerja tinggi ini mengaku banyak ekspektasi yang ingin diraih dalam hidupnya termasuk salah satunya kala itu mengemban amanah sebagai Ketua DPD PAN Bojonegoro, dan berhasil membawa Bupati Bojonegoro Suyoto selama dua periode.
Meski beliau mengaku tak mengambil ijazahnya di Gontor, alumni seangkatan Hazim Muzady ini sangat sukses, dalam urusan dakwah pendidikan dan kesehatan beliau adalah lokomotifnya, membangun Perguruan Muhammadiyah Sumberrejo, merintis RSI Muhammadiyah Sumberrejo dan Panti Asuhan Aisyiah.
Bahkan keinginannya untuk memiliki Pondok Pesantren Muhammadiyah kala itu beliau wujudkan di masa tuanya yakni dengan mendirikan Pondok Modern Aisyah Boarding School (AIBS) dan terus bergerak dalam pembangunan Masjid At Taqwa Sumbererejo.
Begitupun dalam amal usaha, selain dikenal sebagai pengusaha tembakau dan polowijo, beliau punya banyak bisnis yang terus berkembang diantaranya Swalayan Latansa, Swalayan Isma, PT Laroiba, Isma Toko Bangunan dan berbagai penggerak amal usaha Muhammadiyah lainnya.
Almarhum meninggalkan Ibu Hj. Jamila istri tercinta, sepuluh putra dan 17 cucu, lokomotif penggerak dakwah pendidikan dan motivator usaha ini telah pergi, beliau dimakamkan pada Ahad (08/12/19) di Pemakaman Umum Desa Sumbberrejo di belakang Pondok AIBS Sumberrejo.(Kust)