BOJONEGORO – Pandemi Covid-19 menyebabkan terganggunya kegiatan perekonomian di semua lini usaha, namun berbeda dengan sektor pertanian yang dipercaya bisa menjadi alternatif bertahan dalam situasi pandemi. Demi menumbuhkan semangat petani di desa, Wakil Bupati Bojonegoro Drs. H. Budi Irawanto, M.Pd sambangi petani di lahan pertanian Cabai dan Semangka di Desa Ngeper, Padangan, Bojonegoro, Selasa (03/08/2021).
“Ini sebagai upaya mendorong kemajuan sektor pertanian di kawasan perdesaan. Potensi lahan pertanian desa adalah basis ekonomi lokal yang bisa menyerap tenaga kerja. Disadari atau tidak, pertanian menjadi faktor utama penyangga ekonomi di masa pandemi C-19,” ungkapnya Wakil Bupati Bojonegoro.
Dengan memaksimalkan lahan pertanian dan menggali potensi produk pertanian yang bernilai, maka pertanian sebagai alternatif perekonomian di desa bisa menjadikan kemandirian ekonomi daerah. Begitupun dalam menjaga ketahanan pangan, masyarakat dapat menikmati hasil panen dari pangan budidaya lokal dengan harga terjangkau.
Wabup Bojonegoro mengatakan bahwa di Jawa Timur, saat ini Bojonegoro menjadi salah satu andalan sektor pangan karena terkenal sebagai lumbung pangan yang mampu menyediakan stok pangan bagi Jawa Timur bahkan nasional disaat pandemi. Menurutnya, itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh petani, perlu kerjasama semua pihak agar sektor pertanian lebih maksimal, perlu kolaborasi antara pemodal dan petani.
Seperti pertanian Cabai dan Semangka di Desa Ngeper ini bisa diharapkan menjadi contoh bagi desa lain, selain menyerap tenaga kerja juga mampu menumbuhkan ekonomi di tingkat desa bahkan daerah.
Sementara itu, Arif Saifudin (43 tahun) salah satu Petani Lombok di Desa Ngeper mengatakan jika saat ini sektor pertanian tidak begitu terdampak karena pandemi.
“Untuk memenuhi kebutuhan Lombok untuk wilayah Bojonegoro saja masih kurang,” terang Arif.
Pria ini menjelaskan, tahun ini dirinya menggarap lahan seluas 2,5 Hektare yang ditanami Cabai dan Semangka dengan modal sekitar Rp 100 juta dan saat panen pada kondisi ini hasilnya bisa mencapai kisaran 70 – 100 persen. Selain menjanjikan, pria ini dalam pengelolaan lahan miliknya memperkejakan sekitar 30 orang yang tentu memberdayakan tenaga lokal sehingga sangat membantu masyarakat desa di musim pandemi saat ini. (*/why)