BOJONEGORO – Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) merupakan program yang akan segera direalisasikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro pada tahun 2020, sekaligus sebagai pendamping dana BOS yang selama ini disalurkan oleh pemerintah pusat (APBN). Program tersebut telah dipertimbangkan oleh Bupati Bojonegoro Dr Hj Anna Mu’awanah, salah satu contoh saat PPDB, masih saja dilakukan tarikan iuran kepada orangtua/wali murid melalui komite sekolah kepada wali murid baru.
“Diharapkan dengan adanya Bosda tersebut, nantinya pihak sekolah maupun orangtua/wali murid menjadi terbantu, sehingga tidak ada lagi tarikan iuran, atau minimal dapat mengurangi jumlah dan besaran uang iuran yang diminta oleh komite sekolah,” tegas Suyanto Selasa 17/12/19 kepada awak media ini.
Drs Suyanto Mpd, selaku Kepala Bidang (Kabid) pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) menjelaskan, secara umum Bosda untuk SMP, MTs dan SLB memilik empat tujuan di antaranya:
1. Meningkatkan akses dan kualitas pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP)
2. Meringankan dan membebaskan beban biaya operasional bahi siswa miskin/tidak mampu.
3. Memberikan kesempatan yang setara bagi siswa miskin/tidak mampu untuk mendapatkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu.
4. Mewujudkan program pendidikan wajib belajar 9 tahun,
Ke empat tujuan itulah yang menjadi semangat munculnya Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) yang bersumber dari APBD Kabupaten Bojonegoro, jelasnya.
Dirinya juga mengatakan, dengan adanya program Bosda dari Bupati Bojonegoro yang rencana akan direalisasi pada tahun 2020, Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro akan segera memberikan surat edaran terkait dengan Bosda dan mensosialisasikan kepada pihak-pihak sekolah sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Bupati (Perbup), tutur Kabid Pendidikan SMP, Suyanto.
Ditambahkan pula, untuk besaran nilai Bosda yang akan diterima yaitu Rp. 480.000 untuk masing-masing murid disetiap tahunnya. Harapannya dapat diterimakan setiap bulan, sebab dana BOS yang bersumber dari APBD biasanya diterima sekolah tiap tiga bulan sekali, tutup Suyanto. (Lud/red)