BOJONEGORO – Sejumlah 16 desa di Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro hari ini, Kamis 10 Juni 2021 serentak melakukan rekruitmen mengisi kekosongan 26 formasi perangkat desa dengan menggandeng 7 Perguruan Tinggi sebagai pihak ketiga.
Seperti pelaksanaan seleksi perangkat desa di kecamatan lainnya, berbagai rumor muncul ditengah kontestasi bergengsi ditingkat desa ini. Dibeberapa desa di wilayah ini juga ditengarai tetap saja ada sinyal permainan, utamanya desa-desa dengan peserta test yang masih ada hubungan family dengan kepala desa.
Meski tak ada aturan yang melarang, sinyal nepotisme dan prediksi calon jadi menjadi bahasan hangat warga dibeberapa warung kopi, seperti yang media ini temui di Desa Samberan.
“Pasti yang jadi ya keluarga Kades ini Mas, ” ungkap salah satu warga Samberan.
Berbeda dengan bahasan warga, Ali Mabruri Kepala Desa Sarangan berjanji bahwa rekruitmen perangkat desa di wilayahnya akan berjalan fair, transparan dan tidak neko-neko.
“Disini saya jamin pelaksanaan test perangkat desa akan berjalan dengan fair dan terbuka, saya tak ingin mencampuri kerja panitia,” ungkap Kepala Desa dipinggir Bengawan Solo ini, Rabu (9/6/2021)
Ali Mabruri menyampaikan jika kosongan perangkat desa di pemerintahannya hanya satu yakni Sekretaris Desa. Dari formasi tersebut telah lolos 20 peserta yang akan mengikuti seleksi, 6 diantaranya dari luar desa Sarangan. Kepala Desa ini menuturkan jika Tim Seleksi di desanya menggandeng Universitas Muhammadiyah Gresik sebagai pihak ketiga. Kades ini juga tak segan untuk tidak melantik calon perangkat desa jadi yang nakal karena terindikasi bermain dengan pihak ketiga dalam proses seleksi.
“Kita pengin fair, gak neko-neko, jika calon perangkat desa terindikasi bermain dengan pihak ketiga, saya tidak akan melantik,” pungkas Ali Mabruri. (cipt).