Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Pendidikan & Kesehatan

Refleksi Jelang Bulan Bung Karno, Ngobrol Pintar Quo Vadis Soekarno dan Nasionalisme

Sunday, 30 May 2021 - 16: 00
Refleksi Jelang Bulan Bung Karno, Ngobrol Pintar Quo Vadis Soekarno dan Nasionalisme

Yuska Harimurti, Koordinator Gusdurians Jatim saat memberikan materi diskusi. Red

BOJONEGORO – Menjelang Bulan Bung Karno pada Juni 2021 ini, Komunitas Ngobrol Pintar (Ngopi), LBH Kinasih, Forum Jokowi Jatim dan Media Indo Swara menggelar diskusi bertema “Quo Vadis Pemikiran Soekarno Dan Nasionalisme bertempat di K’Noman Park, Bojonegoro, Minggu (30/5/2021).

Sebagai pembicara dalam Ngobrol Pintar ini diantaranya adalah Budi Irawanto, Wabup Bojonegoro, Yuska Harimurti, Koordinator Gusdurians Jatim, Henky Kurniadi, Pengamat Budaya Jatim dipandu oleh Aven Januar, Forum Jokowi Jatim dan Imam Mukhlas GK, Pengamat Budaya Bojonegoro.

Imam Mukhlas yang juga Ketua LBH Kinasih ini menyampaikan jika ruang diskusi perlu terus dihidupkan untuk kembali membahas gagasan-gagasan Bung Karno saat ini.

Baca Juga

Bangun Karakter Siswa, Tahfidz Qur’an Jadi Program Unggulan SDN Sumberagung 3 Tuban

Sistem Proporsional Tertutup Renggut Hak Rakyat

“Diskusi dan ngobrol pemikiran Soekarno sengaja kita gelar ditengah nasionalisme yang terus terdegradasi, juga menjelang bulan Bung Karno ini,” ungkapnya.

Menurutnya, generasi muda perlu tahu dan paham pemikiran Bung Karno yang hingga kini terus hidup ini. Ketua LBH Kinasih mengatakan jika diskusi-diskusi menarik lain akan terus digelar komunitasnya sebagai ajang memupuk nasional yang kian meluntur.

Sementara, Yuska Harimurti selaku Koordinator Gusdurians Jatim fokus pada pemikiran Soekarno dalam Pancasila.

“Nilai-nilai keagamaan dalam Pancasila begitu penting bagi Indonesia,” ungkap mantan Aktivis ini.

Yuska mengatakan jika Pancasila adalah filter bagi ideologi-ideologi baru yang masuk ke negara kita. Bagaimana sejarah para tokoh nasionalis terbahas gayeng dalam diskusi ini. Diantaranya adalah tiga tokoh pergerakan nasional yang pernah serumah, Soekarno, Semaoen dan SM Kartosoewirjo.

Begitupun Wakil Bupati Bojonegoro Drs. H. Budi Irawanto, M. Pd  menuturkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai  masukan positif.

“Semoga kepemimpinan Soekarno bisa di refleksikan pada Kabupaten Bojonegoro, kritik dan saran sangat penting bagi kami, terus lakukan hal yang baik selagi bisa dan konsisten,”  harap Mas Wawan, Wakil Bupati Bojonegoro.

Gayengnya diskusi terlihat dengan berbagai pertanyaan menarik yang dilontarkan oleh para peserta, baik tokoh politik, budayawan dan mahasiswa yang menambah pengkayaan khasanah diskusi menjadi masukan bagi semua pihak dalam menumbuhkan implementasi gerakan nasionalisme saat ini. (cipt)

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist