TUBAN – Perhutani Kesatuan Pemangkuan HUtan (KPH) Parengan bersama Komando Distrik Militer (Kodim) 0811 Tuban melaksanakan reboisasi di hutan petak 12 B Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Guoterus bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Mulyoagung KPH Parengan pada jum’at (27/11).
Di antaranya, tanaman jenis Sengon Laut, dan tanaman Balsa di RPH Guoterus seluas. Penanaman sejuta pohon guna mengatasi bencana alam, banjir bandang dan mengurangi dampak Global Warning.
Kegiatan tersebut dihadiri 150 Orang di antaranya, Administratur KPH Parengan beserta Manajeman, jajaran Asisten Perhutani (Asper) BKPH Mulyoagung, Montong, jajaran Komandan Distrik Militer (Kodim) 0811 Tuban, Letkol Inf. Viliala Ramadhon beserta anggota, Kapolres Tuban, AKBP Rukuh Wicaksono, Kepala Pengadilan Negeri Tuban, Fathul Mujib Pemkab di wakili oleh Kepala Dinas Badan Penangulangan Bencana Alam Daerah ( BPBD) Yuniar Irwanto Saka Wana Bahakti KPH Parengan, Saka Wira Kartika Kodim 0811 Tuban, Lembaga Masayarkat Desa (LMDH) Sido Makmur Desa Sidonganti Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.
Administratur KPH Parengan, Setyo Salindra Putri menyampaikan “saya menyambut gembira dengan adanya inisiasi dari Kodim 0811 Tuban untuk bekerjasama menanam di lahan hutan karena apa?.
Di ketahui, lokasi ini khususnya di Gua Terus, Sidonganti, bisa menanam tapi untuk menjadikan hutan itu yang sulit. Harapan tertinggi dengan adanya kerjasama dengan Kodim 0811 Tuban ini tanaman dapat tumbuh. Sebab, biasanya usia berapa ini pasti di matikan, oleh karenanya diharapkan jadi hutan.
Sehingga keseimbangan alam bisa terjaga dan untuk luas lahan sesuai kerjasama yakni 53,9 ha. Di wilayah Malo, Montong, dan Singgahan yang akan dikerjasamakan dan kedepan setiap tahun akan ditambah lagi, ujarnya.
Jenis tanaman yang hidupnya pendek dengan istilah kehutanan (FGS) itu bisa lebih jadi, dan dapat di panen dalam waktu dekat sehingga masyarakat dapat mendapat manfaatnya dalam waktu yang lebih dekat, terang, Setyo Salindra Putri.
Sementara itu, Dandim 0811 Tuban, Letkol. Inf. Viliala Ramadhon mengatatakan bahwa pihaknya sudah sering melibatkan diri dalam reboisasi dibanyak tempat saat dirinya bertugas, dan dibeberapa lokaso di antaranya sudah ada yang panen.
“Kegiatan hari ini bersifat protokoler/simbolis. Sebelumnya kita sudah menguji, jadi ini adalah jenis pohon yang berbeda terutama ini adalah jenisnya Balsa, spesifiknya belum pernah di tanam di daerah Tuba, dengan ketinggian berbeda struktur tanah yang berbeda,” tuturnya.
Oleh karena itu, dilakukan percobaan 6 bulan lalu, pada awal menanam dengan jumlah 8000 bibit di musim kemarau di masa tersulit dan ternyata 400 bibit yang masih hidup. ” Di masa sulit dan yang tumbuh pun hasilnya cukup baik . ternyata tanaman Balsa ini cocok juga disini, tak hanya di daerah dataran tinggi atau gunung saja.
Untuk kerjasama dengan Perhutani sudah ada yang masa tanam, total dari 3 daerah perhutani ada 121 ha, dengan jumlah bibit yang sudah ditanam hari ini sekira 45.000 pohon Balsa. Dari total 90 persen jenis Balsa dan 10 persen jenis Sengon.
Harapan ke depan, ini merupakan manivestasi guna menjaga alam, seperti yang disampaikan percepatan pembangunan industri di Kabupaten Tuban ini sangat tinggi.
“Kita ketahui bahwa SDA bagi industri Tuban ini cukup tinggi, jadi gunung-gunung yang memang di ambil sebagai sumber daya industri. Di sisi lain harus ada yang menjaga keseimbangan sumber daya alam,” tegasnya.
Di daerah Tuban ini sudah sulit mencari daerah-daerah sumber air, di karenakan banyak daerah hijau/perhutanan penyedia air yang hilang. Oleh karena itu, apa yang ditanam hari ini, mencari jenis pohon yang tumbuh cepat, sehingga dapat segera mengembalikan keseimbangan alam yang ada di Kabupaten Tuban.” Ujarnya. (*/Cipto)