Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Kolom

Rasa Tertinggal di Tahun Baru

Wednesday, 1 January 2020 - 10: 30
Rasa Tertinggal di Tahun Baru

Alm. Drs. Kuswiyanto, M.Si (kanan) beserta keluarga di Rumah Mangga Campurejo. Foto : Redaksi

Oleh : Bung Kust*)

Senja begitu ngilu mengiring kepergian tahun ini, seorang sahabat, guru, teman, saudara bahkan juga seorang yang pernah aku dampingi dalam kerja pengabdian terhadap negeri.

Kepergian seorang tokoh pelayan umat yang terasa begitu cepat, meninggalkan kita semua pergi untuk selamanya. Semangatnya begitu membara, tak kenal lelah, pantang menyerah untuk sebuah pengabdian mencerdaskan generasi, memotivasi setiap diri untuk terus melangkah menuju mandiri.

Baca Juga

Perkara Roman dan Ancaman Runtuhnya Integritas Pemilu

Pendidikan dalam Peradaban Robotik dan Artificial Intelegence

Rasanya baru kemarin aku bersamanya, meski sebelumnya aku telah lama mengenalnya karena kita sama dalam visi sebuah organisasi yang menjadikanku sefaham dan saling mengerti.

Tahun 2016, kala aku sedang terpuruk dalam langkah nyata hidup, sebuah kerja pemberdayaan yang lama aku tekuni tergerus politik kebijakan yang membuyarkan ribuan manusia Indonesia terkena korbannya.

Bahkan hingga sebuah panggung demonstrasi tercipta di Istana, tapi sepertinya negara bersikukuh tetap membubarkan pelakunya dan mengganti dengan skema kebijakan yang sudah direncanakannya.

Kondisi semakin tak jelas, datanglah seorang teman menawariku sebuah kerja, ya kerja politik, tapi karena kurasa cocok bahkan butuh, aku segera mengiyakan saja mesti tanpa sebuah komitmen yang akupun belum jelas.

Juli 2016, menjadi awal aku bersamanya dalam kerja pengabdian di Bojonegoro dan Tuban. Bertemu pertama tak banyak tanya, hanya bincang ringan tentang keseharianku selama ini dan aku menjelaskan tanpa menambahpun mengurangi.

Mendampingi kegiatan awal sang sahabat disebuah wilayah barat Kabupaten Bojonegoro, tepatnya di Kecamatan Tambakrejo dalam serap aspirasi dan peringatan tradisi warga menjelang Ramadhan. Kitapun serombongan hingga pagi menjelang berada disana. Bertemu dengan kawan-kawan media yang juga beberapa sudah aku kenal sebelumnya.

Hampir dua tahun bersama, memdampingi berjuang dalam kerja sosial politik keumatan, di berbagai pelosok Bojonegoro dan Tuban, memberikan motivasi keagamaan dan pendidikan, membantu membangun tempat ibadah hingga infrastruktur melalui dana pribadi hingga jalur aspirasi mitra di Komisi VIII DPR RI dimana beliau mengemban tugas.

Sesekali aku harus ke Senayan, memenuhi kebutuhan yang tak bisa hanya dilewatkan melalui pesan email dan virtual. Ya, semuanya tentu hanya untuk merealisasikan janji beliau kepada konstituen.

Sampai pada saatnya sang sahabat harus memenuhi keinginan para yang dituakan, seniornya dan kawan-kawan seperjuangan untuk mau mengikuti kontestasi pilkada dimana beliau berangkat awal menjadi seorang anggota DPR RI. Mulanya memang semua sepakat jika beliau menjadi nomor satu, tapi ketika harus berada dinomor dua, hampir semua sahabat yang selalu bersama beliau menolak dan berharap kembali ke Senayan saja.

Ya, tapi memang beliau benar-benar seorang politikus yang sabar akhirnya mau menjalankan amanah menjadi Calon Wakil Bupati Bojonegoro kala itu. Sang sahabatpun harus meninggalkan Senayan untuk fokus pada arena pertandingan di pilkada ini. Akupun masih harus terus menemani bersama staf yang lain hingga kontestasi yang melelahkan itu usai.

Terlalu banyak pesan yang beliau sampaikan kepada banyak orang untuk terus berjuang, semua harus berangkat dari kebersihan hati, pikiran, perasaan, jiwa, terus update dan upgrade diri, memperbaiki komunikasi dan jaringan, kreatif dan produktif hingga terus berusaha memberikan manfaat bagi semua dalam hidup dan kehidupan. Ini yang terus disampaikan dalam berbagai pertemuan yang masih aku selalu ingat dan akan terus aku wujudkan.

Kabar duka dari seorang kawan yang datang pagi itu, menyisakan rasa tertinggal di tahun baru ini, kepergian sang pejuang yang selama ini dikenal sebagai seorang pendidik yang penyabar, motivator hingga politikus yang religius akan menjadi kenangan yang tak terlupakan. Selamat Jalan Kang Kuswiyanto, tempat terindah untukmu disisi-Nya.Amiin…(Sepenggal kisah untuk keluarga, sahabat, teman dan masyarakat Bojonegoro)

Profil Kang Kuswiyanto

Kuswiyanto merupakan politisi senior dari fraksi Partai Amanat Nasional yang pernah duduk di bangku DPR RI Komisi VII periode 2014-2019 yang membidangi sektor agama, sosial, dan pemberdayaan perempuan. Dalam partainya, yaitu Partai Amanat Nasional ia menjabat sebagai Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Jawa Timur (2010-2015).

Selain sebagai seorang pengajar dan dosen di alumninya Universitas Muhammadiyah Surabaya, ia juga merupakan seorang legislator senior di Jawa Timur dengan pengalaman sebagai Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur sejak 2004 (2004-2014). Di masa jabatannya 2014-2019, lulusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Semarang dan Ilmu Manajemen Universitas Airlangga ini tumbuh di lingkungan Muhammadiyah dan aktif di organisasi sayap kepemudaannya.

Kuswiyanto merupakan Wakil Ketua Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur (1998-2006). Sampai dengan sekarang Kuswiyanto aktif beorganisasi di beberapa organisasi sayap dari Muhammadiyah yaitu Harian Universitas Muhammadiyah Surabaya (Sekretaris, 2010-2014) dan Majelis Hikmah dan Kebijakan Publik Muhammadiyah Jawa Timur (Wakil Ketua).

Kuswiyanto sejak awal era reformasi di 1998 sudah menjadi kader dari PAN. Kuswiyanto awalnya dipercayai menjadi Kepala Departemen Perkaderan DPW PAN Jawa Timur (1998-2000) dan terus mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar sampai dengan sekarang menjadi Sekretaris DPW PAN Jawa Timur (2010-2015). Kuswiyanto konsisten memperjuangkan PAN di DPRD Jawa Timur dimana dia sudah terpilih dua periode sejak 2004 (2004-2014).

Sementara, 2014-2019 terpilih menjadi anggota DPR RI berangkat dari Dapil IX(Bojonegoro-Tuban) dan harus mengundurkan diri karena diberangkatkan PAN mencalonkan Wakil Bupati Bojonegoro (2018-2023).

*) Penulis adalah mantan Staf Anggota DPR RI Kuswiyanto yang juga Pemimpin Redaksi kabarpasti.com

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist