BOJONEGORO – Hujan deras kembali mengguyur Kota Bojonegoro sore kemarin. Hujan sekitar 1, 5 jam itu menggenangi hampir seluruh jalan-jalan protokoler dan menyebabkan banjir. Hujan deras mulai pukul 17.00 WIB hingga menjelang Isya’ pada Sabtu (22/2/20) itu juga membawa musibah ambruknya salah satu Pujasera yang berada di utara Alun-alun Kota Bojonegoro.
Ning Vallen salah satu pemilik stand dalam Pujasera menyampaikan bahwa hujan memang begitu deras sore itu.
“Hujan memang deres banget Mas, tapi menjelang ambruk teman-teman di masing-masing stand sudah mengetahui tanda-tandanya, sehingga semua sudah nyari tempat aman,”jelas pemilik Kedai Ning Valen ini.
Menurut perempuan ini, disamping derasnya hujan, banyaknya daun di atap Pujasera menyebabkan beban atap makin berat. Karena tak mampu menahan beban ini akhirnya Pujasera ambruk.
“Alhamdulillah, blai slamet, pengunjung dan temen-temen di stand semuanya selamat tanpa luka sedikitpun,”tuturnya.
Dari kejadian sore itu, Ning Valen yang juga dikenal sebagai penjual jamu tradisional ini memperkirakan adanya kerugian material kurang lebih sekitar Rp. 5 juta.
Dari sumber BMKG didapat bahwa hujan lebat dengan intensitas tinggi di wilayah Bojonegoro masih akan terjadi hingga bulan Maret depan. (BeKa)