BOJONEGORO – Pembangunan Jalan Rigid Beton, nampaknya menjadi perhatian serius Komisi D-DPRD Bojonegoro untuk terus melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) sebagai salah satu wujud tindaklanjut tugas pokok dan fungsinya agar praktek pekerjaan di lapangan memenuhi standart kualitas. Sidak kembali dilakukan Komisi D hari ini, Senin (28/9/2020).
Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bojonegoro yang sudah hampir memasuki akhir tahun anggaran 2020 nampak terus dikebut oleh penyedia guna percepatan agar infrastruktur yang dibangun dapat selesai tepat waktu sebelum akhir tahun anggaran berakhir.
Anggota Komisi D-DPRD Bojonegoro, Ahmad Suyono menyampaikan bahwa di sidak hari ini kembali ditemukan Jalan Rigid Beton yang sudah pecah-pecah sebelum serah terima kegiatan dilakukan.
“Hari inu 3 titik yang kami lakukan Sidak, rata-rata pengerjaan jalan rigid beton sudah hampir 75% tapi sayangnya banyak temuan dilokasi,” terang politisi ini.
Menurut Kaji Yono (akrab dipanggil), di ketiga lokasi Sidak banyak ditemukan kondisi infrastruktur jalan yang sudah nampak retak bahkan pecah-pecah. Dirinya menganggap jika mutu cor beton atau konstruksi infrastruktur yang kurang sesuai dengan spesifikasi teknis.
“Harapan kita yang pecah-pecah harus diperbaiki atau dicor ulang oleh penyedia, masa belum serah terima koq sudah begini,” tegasnya penuh harap.
Sidak yang dilakukan Komisi D hari ini fokus pada 3 (tiga) titik yakni Ruas Jalan Rigid Beton Kapas – Sampang, Sidodadi – Kumpulrejo dan Kedaton -Tanjungharjo. Dari tiga lokasi ini kondisi beton pecah-pecah ada dititik Sidodadi – Kumpulrejo, sementara dua titik lainnya kondisi serupa juga ditemukan. Untuk menunjukkan kondisi tersebut beberapa anggota DPRD ini rela menandai dengan cat pilox. Kegiatan Sidak juga diharapkan mampu menjadi media evaluasi disamping pengawasan guna membantu kinerja pemerintah daerah demi terciptanya pembangunan yang sesuai azas prioritas dan kemanfaatan bagi masyarakat luas. (cipt)