Kabar Pasti
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Kolom
    • Olahraga & Hiburan
    • Ekonomi & Wisata
    • Lensa Pasti
    • Video
No Result
View All Result
Kabar Pasti
No Result
View All Result
Home Peristiwa

Prihatin Kawasan Sungai Watu Jonggol Gundul, 1500 Pohon Alpukat Ditanam

Sunday, 19 June 2022 - 13: 00
Prihatin Kawasan Sungai Watu Jonggol Gundul, 1500 Pohon Alpukat Ditanam

KTH Wonojoyo saat melakukan penanaman 1500 pohon Alpukat. Foto: Redaksi

BOJONEGORO – Kawasan Perlindungan Sungai Watu Jonggol melintas di hutan Desa Ngorogunung, Bubulan, Bojonegoro kondisinya terlihat gersang dan gundul. Berangkat dari situlah, Kelompok Tani Hutan (KTH) Wonojoyo Lancing Kusumo, desa setempat menanaminya dengan 1500 Alpukat, Minggu (19/6/2022).

“Kami merasa prihatin melihat hutan di desa-desa di wilayah Bubulan, khususnya di desa kami, Ngorogunung ini. Karena hutan gundul, setiap hujan pasti terjadi banjir bandang,” kata Widodo, Ketua KTH Wonojoyo Lancing Kusumo.

Menurut Widodo, sudah ada sekitar 8 hektare wilayah KPS Watu Jonggol ini ditanami pohon buah Alpokat. Tidak hanya pohon Alpukat saja yang sudah ditanam, tetapi ada juga pohon Pete.

Baca Juga

Menko PMK Muhadjir Effendy Kunjungi Sumenep, Disambut Nyai Eva Hadiri Pelantikan KAHMI

Saluran Air Berada di Tanah Hak Milik yang Hendak Diurug, Warga Jetak Cari Solusi dan Datangi DPRD Bojonegoro

“Tujuan kami, agar kawasan ini segera hijau kembali dan tidak ada lagi bencana alam seperti banjir bandang,” ujarnya.

Widodo mengatakan jika kelompok taninya kini terus melakukan gerakan penanaman pohon petik non-tebang. Gerakan tanam pohon ini akan terus dilakukan di kawasan hutan gundul yang membahayakan kehidupan masyarakat hutan.

“Jadi aneh jika ada yang menuduh kami melakukan pembalakan liar, penebangan kayu secara liar. Kami masyarakat hutan, tahu siapa yang menebangi kayu di hutan wilayah ini, ibaratnya pagar makan tanamanlah,” ungkap pria ini.

Secara terpisah, Alham M. Ubey, Sekretaris Umum Lembaga Swadaya Masyarakat Pemberdayaan Kinerja Peduli Aset Negara (LSM PK-PAN) Bojonegoro menyambut baik kegiatan menanam yang dilakukan kelompok dampingannya.

“Sudah seharusnya petani hutan yang sudah memanfaatkan hutan itu dengan menanam pohon, untuk menghijaukan kawasan hutan yang rusak,” kata Alham.

Seperti diketahui, LSM PK-PAN sangat komitmen mengawal gerakan Perhutanan sosial yang menjadi program Nawa Cita Presiden Jokowi. Pada sosialisasi dengan kelompok tani hutan pihaknya selalu menyampaikan agar tidak melakukan penebangan hutan, justru terus mendorong penanaman pohon, terutama pohon petik non-tebang.

Tak hanya KTH Wonojoyo Lanching Kusumo saja yang akan dan telah menanam pohon di kawasan perlindungan sungai, namun kelompok tani hutan lainnya juga melakukan kegiatan yang sama.

“Kami yakin, Program Perhutanam Sosial di Bojonegoro khususnya akan membawa hutan hijau kembali dan masyarakat hutan mampu hidup sejahtera, karena itulah esensi dan tujuan perhutanan sosial,” tandas eks jurnalis ini. (why/red).

SendShareTweet

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak

© 2022 Kabarpasti.com

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Politik & Kebijakan
  • Hukum & Pemerintahan
  • Pendidikan & Kesehatan
  • Desa & Budaya
  • Olahraga & Hiburan
  • Ekonomi & Wisata
  • Kolom

© 2022 Kabarpasti.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist