BOJONEGORO – Polemik menjelang dibangunnya Pasar Sukorame di Desa Purwoasri, Kecamatan Sukosewu Bojonegoro, sedikit terjadi miss-komunikasi antar Pemerintah Desa dan 3 warga yang menempati lahan Tanah Kas Desa, pasca turunnya surat pembongkaran rumah tinggal warga tersebut.
Pantauan media ini dilokasi, 3 orang warga mendatangi rumah Kepala Dusun Sukorame, Desa Purwoasri karena merasa kecewa dengan pihak desa lantaran peringatan tersebut dianggap tanpa melalui sosialisasi diawal.
Mbah Sabar (60 tahun) mengaku dikelabui dengan sosialisasi awal pembangunan Pasar Sukorame.
“Kulo merasa tertipu mas, aku ora rumongso tandatangan kesepakatan penggusuran rumah. Dulu datang ke Balai Desa hanya tanda tangan kehadiran saja,” ungkapnya, Senin (15/5/2023).
Senada, Siti Halimah (25 tahun) yang malam ini juga datang ke rumah Kasun Sukorame mengatakan hal yang sama.
“Saya datang ke Balai Desa untuk menghadiri undangan sosialisasi pembangunan Pasar Sukorame, tapi tanpa bicara pembongkaran rumah,” kata perempuan ini menambahkan.
Namun, pasca bertemu dengan Kepala Dusun Sukorame, Nur Khamid, kedatangan 3 warganya malam ini menanyakan soal kepindahan rumahnya di lokasi yang akan dibangun pasar desa, dimana ketiganya siap pindah ke lokasi lain dengan harapan dan meminta ada bantuan/kompensasi yang layak untuk biaya pembongkaran rumah tinggalnya dari Pemdes Purwoasri.
Terpisah, H. Imam Muhajir, Kades Purwoasri saat dihubungi media ini juga membantah jika awalnya rencana pembangunan Pasar Sukorame belum disosialisasikan.
“Jauh hari sebelum puasa, para pihak sudah kita undang ke Balai Desa untuk sosialisasi rencana pembangunan pasar,” ungkap Imam Muhajir.
Kades ini mengatakan jika warga sudah setuju, namun untuk 3 warganya yang menempati Tanah Kas Desa yang minta waktu pindah setelah Lebaran. Setelah waktu berjalan pasca lebaran, tentu pihaknya segera menindaklanjutinya kepada warga utamanya yang menempati Tanah Kas Desa tersebut, untuk segera melakukan pembongkaran sesuai surat yang sudah diberikan oleh desa.
“Karena keempat warga sudah setuju pindah, soal bantuan dari desa tentu akan segera kami musyawarahkan dengan lembaga dan pemerintah desa, yang jelas kita berharap pembangunan Pasar Desa tetap bisa berjalan dengan tidak merugikan warga dengan harapan pembangunan ini akan membawa kesejahteraan masyarakat,” pungkas Kades Purwoasri. [cipt/red]