BOJONEGORO – Beberapa bulan terakhir ini beberapa jalan di Kota Bojonegoro, Jawa Timur terlihat penggalian proyek nasional Jaringan Gas (Jargas). Proyek nasional yang terus berjalan ini sebagai upaya pemerintah memenuhi kebutuhan gas bagi rumah tangga khusus di Bojonegoro agar lebih praktis, efisien dan tentu akan lebih murah.
Seperti diketahui, tahap awal ini ada tiga kecamatan yang terintregrasi jaringan gas proyek Kementrian ESDM, yakni wilayah Kecamatan Kota Bojonegoro, Ngasem dan Gayam.
Namun, pemasangan pipa jargas dalam kota Bojonegoro menjadi salah satu topik bahasan menarik bagi masyarakat akhir-akhir ini. Dengan tertanamnya pipa jargas yang berjarak sekitar 20 centimeter disisi trotoar, seperti dijalan Teuku Umar misalnya, atau jalan-jalan lainnya, jika trotoar diperlebar seperti yang sudah dikerjakan, maka besar kemungkinan pipa jargas akan berada dibawah trotoar.
Hari Prasetyo, Kepala Bidang Prasarana Sarana dan Utilitas Dinas PU Cipta Karya Bojonegoro saat dimintai keterangannya menyampaikan bahwa program trotoarisasi, selain normalisasi drainase juga mempercantik trotoar.
“Selain itu juga penambahan lebar trotoar sepanjang 60 centimeter dari trotoar lama guna kelayakan kebutuhan pejalan kaki dan disabilitas,” terang Hari Pras, akrab disapa, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, ruas jalan dalam Kota Bojonegoro yang nanti masuk target lanjutan program trotoarisasi, namun telah terpasang pipa jargas, dimungkinkan akan timbul kendala teknis saat pelaksanaan pekerjaan. Hari Pras mengatakan karena pipa jargas terlanjur tertanam hampir menempel pada sisi trotoar lama. Asumsinya jika akan meneruskan program trotoarisasi selebar yang sudah terealisasi, maka pipa jargas dimungkinkan akan berada dibawahnya.
“Kalau titik letak pipa jargas seperti itu jelas akan menjadi kendala pada pengerjaan trotoarisasi, terutama disaat penggalian drainase” ungkapnya.
Namun saat ditanyakan keberlanjutan penyelesaian trotoar dan drainase kedepan, karena kondisi dan kendala teknis tersebut, pria ini belum bisa menjawabnya.
“Maaf belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut, ditunggu sajalah,” pesannya.
Guna memastikan letak tanam pipa jargas tersebut, pria ini menyarankan pada awak media ini untuk menghubungi pihak PT. Hutama Karya selaku pemenang tender, namun sayangnya saat media ini mencoba menemui Humas PT milik BUMN ini dikantornya Jalan Teuku Umar, belum berhasil dan mencoba menghubungi via telpon seluler masih belum mendapatkan konfirmasi. (dik)