BOJONEGORO – Pencegahan guna memutus mata rantai peyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) hingga saat masih menjadi upaya bersama. Salah satunya yakni menggunakan masker, karena tidak ada yang mengerti kapan pandemi ini akan berakhir.
Tak hanya sebagai langkah memperkuat dampak pandemi pada sektor perekonomian, namun juga menjadi semangat tetap berkreasi dan mempertahankan produk UMKM yang selama ini dilakukan. Seperti halnya yang dilakukan Siti Hidayah (40) warga Kelurahan Ledok Wetan, Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur. Di samping memanfaatkan peluang, hal tersebut juga diharapkan agar tetap eksis di bidang usahanya.
Siti Hidayah, merupakan salah satu wanita yang pernah menyabet juara II Nasional Pemuda Pelopor bidang kewirausahaan oleh Kementerian Dinas Kepemudaan dan Olahraga.
Saat ditemui di rumah produksinya Sabtu, 31/10/20, Siti Hidayah mengungkapkan bahwa dampak pandemi Covid-19 ini sangat terasa bagi seluruh lapisan masyarakat. Tak terkecuali juga di kalangan perajin.
“Sebelum adanya pandemi kami mampu memproduksi untuk satu produk, dan mampu membuat 25 biji dalam waktu satu hari dengan omset yang diperoleh sekira Rp 30 juta hingga Rp 50 juta dalam sebulan,” terangnya.
Wanita yang akrab disapa Hidayah ini juga menjelaskan melalui gerakan Jatim Bermasker yang diserukan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, sejak itulah ia mengawali dan memutar otak bagaimana usaha tetap berjalan di tengah pandemi.
“Dari situlah awal muncul ide dan teknik lukis diaplikasikan ke bahan masker, dan Alhamdulillah minat dari masyarakat khususnya di kalangan pejabat sangat dimintai,” terangnya.
Secara umum harga masker dibanderol dengan mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 15.000, selanjutnya, ia mencoba sesuatu hal yang dirasa berbeda, dengan membuat masker lukis, pewarnanya pun membuat sendiri dari bahan textile.
Menurutnya, kualitas bahan dan corak yang indah, masker hasil kerajinannya dipatok dengan harga Rp 30.000. Namun, Hidayah tetap memproduksi masker polos dengan harga pasaran Rp 5.000.
“Alhamdulillah dengan banyaknya masyarakat yang pesan masker maka kekurangan selama masa pandemi bisa ditutupi dengan penjualan masker,” pungkasnya.
Pantauan awak media kabarpasti.com, selain memproduksi masker, Zahida Management sebutan perusahaan yang didirikan Siti Hidayah, juga memproduksi tas berbahan gedebog pisang, tas dengan bahan karung goni, tas berbahan enceng gondok, baju painting dan masih banyak produk kerajinan lainnya. (*/Cipto)