BOJONEGORO – Meningkatnya kasus pandemi Covid-19 di Bojonegoro pertanggal 05 Juli 2021 mencapai 304 pasien dirasa tidak sebanding dengan usaha Pemerintah Kabupaten kaya minyak ini dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Bojonegoro Farhan Ulil Mu’tamar Burhan, pasalnya Bupati dan Wakil Bupati mempertontonkan ketidakseriusan dalam penanganan Pandemi Covid-19 lewat perseteruan dan ketidakharmonisan dalam menjalankan tugasnya.
Atas kondisi tersebut, PC IMM Bojonegoro menyatakan sikap;
Pertama, Bupati Dr. Hj. AnnaMu’awanah beserta Wakil Bupati Drs.H. BudiIrawanto, M.Pd untuk segera menyelesaikan persoalan internal secara profesional;
Kedua, PC.IMM Bojonegoro mendorong agar Bupati dan Wakil Bupati serius dalam menangani Pandemi Covid-19, seperti penambahan ruang isolasi di Rumah Sakit rujukan Covid-19, penambahan fasilitas medis (oksigen) untuk penanganan pasien Covid-19;
Ketiga, PC IMM Bojonegoro menghimbau Bupati dan Wakil Bupati untuk memberikan solusi terhadap kestabilan ekonomi masyarakat, jangan hanya memberikan hukuman berupa penyegelan tempat usaha dan hukuman fisik kepada masyarakat yang melanggar, karena hal itu tidak berdampak pada penekanan penyebaran Pandemi Covid-19 di Bojonegoro.
PC IMM Bojonegoro ini mengancam jika pernyataan sikapnya tidak diindahkan oleh Bupati Anna Mu’awanah dan Wakil Bupati Bapak Budi Irawanto, maka organisasinya menuntut agar keduanya mengundurkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Bojonegoro dan
meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas perselisihan yang terjadi.
“Sebagai pejabat publik tidak pantas menunjukkan perseteruan itu, jangan hanya menjadikan masyarakat sebagai objek pemenangan belaka, tapi harusnya menjadikan objek yang perlu disejahterakan, mengingat angka Covid-19 yang terus meningkat,” pungkas Farhan Ulil.(dik)