BOJONEGORO – Setelah dibangun selama 6 bulan, Jembatan Ngraho-Blora yang berlokasi di Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Kabupaten Bojonegoro yang rencananya diresmikan pada akhir tahun 2020 lalu, hari ini diresmikan, Minggu (3/01/2021).
Peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro – Blora siang ini juga dihadiri 3 Menteri Kabinet Jokowi yakni Menteri Sekretaris Negara Prof. Pratikno, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Turut hadir Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah dan Bupati Blora Djoko Nugroho. Sedianya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga hadir, namun karena harus menjalani isolasi mandiri Covid-19 juga tak bisa hadir.
Mensesneg Prof. Pratikno yang hadir menyampaikan ucapan terimakasih atas undangan kegiatan ini.
“Secara administratif, saya lahir dan besar hingga SMA di Jawa Timur, Bojonegoro, Dolokgedhe, tapi saya merasa lebih orang Cepu daripada orang Bojonegoro,” cerita Mensesneg.
Menurutnya, dulu memang kalau ke dokter, ke toko dari rumah Dolokgedhe, Tambakrejo harus ke Cepu bukan ke Bojonegoro, karena jaraknya yang lebih dekat. Prof. Pratikno mengatakan jika rakyat itu tidak pikiran ada batas antar Provinsi, justru pemerintah yang pikirannya ada batas.
“Rakyat tak pernah berpikir ada batas. Jadi inisiatif yang menjembatani hubungan antar Kabupaten antar Provinsi adalah inisiatif luar biasa yang harus kita dukung penuh,” tutur Mensesneg.
Seperti diketahui, jembatan sepanjang 220 meter ini melintasi aliran sungai Bengawan Solo yang menghubungkan Desa Luwihaji Kecamatan Ngraho Bojonegoro, Jawa Timur dengan Desa Medalem Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Jembatan ini bersumber APBD Bojonegoro sebesar 97, 6 M dan APBD Blora sebesar 8,5 M.
Karena masih dalam kondisi pandemi, kegiatan peresmian Jembatan Terusan Bojonegoro Blora dilakukan dengan pembatasan jumlah undangan yang hadir dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. (shint/red)