BOJONEGORO – Banyaknya tanaman yang tidak bertahan hidup, dan layu hingga mati disejumlah lokasi Vertical Garden (taman tegak) beberapa waktu lalu, saat ini berangsur membaik, sebab telah diganti tanaman baru. Pembangunan konsep taman tegak (vertical garden) di wilayah Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, merupakan salah satu inovasi pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) guna mengurangi pemanasan global sekaligus memepercantik dan manambah keindahan pemandangan.
Ada 17 vertical garden yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2019 lalu. Pada akhir tahun lalu semua pengerjaan taman tersebut sudah selesai 100 persen, namun hingga saat ini masih dalam masa pemeliharaan. Seperti pada berita sebelumnya, kerusakan tanaman di vertical garden masih menjadi tanggungjawab kontraktor, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Willy Fitrama.
Sementara saat ditemui di ruang kerjanya beberapa hari lalu, Kepala Bidang Pertamanan, Pemakaman dan Penerangan Jalan, Fitra Malabuana, menyampaikan pembangunan taman dengan konsep vertical garden yang ada di wilayah Kabupaten Bojonegoro ini, berbeda dengan di daerah lain. Pasalnya, di daerah lain pola tanamnya menggunakan pot bunga dan hidrophonix, kalau di Bojonegoro menggunakan pola tanam dengan media geotextile, untuk jenis tanamannya kemungkinan sama.
“Intinya menonjolkan warna tanaman, sehingga muncul motif yang indah,” jelas Fitra.
Lebih lanjut, dirinya juga mengungkapkan bahwa masa pemeliharaan yang menjadi tanggungjawab rekanan yaitu enam bulan. Banyaknya bunga yang rusak beberapa hari lalu, disebabkan hal teknis atau sistem penyiraman yang dimasing-masing lokasi belum maksimal, terang Kabid Pertamanan.
Sistem penyiraman bunga pada taman vertikal menggunakan pengaturan waktu, dan dilakukan setiap dua jam sekali secara otomatis, melalui sumur bor sibel dimasing-masing tempat. “Rusaknya bunga hingga mengering, karena kurang air sebab saat itu listriknya belum terpasang, sehingga tidak dapat memfungsikan sumur untuk menyiram melalui instalasi yang sudah ada,” tutur Kabid Pertamanan Pemakaman dan Penerangan Jalan Dinas PKP Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro.
Dirinya menambahkan, untuk pembangunan taman vertikal pada tahun 2019 nilainya rata-rata di bawah Rp. 200.000.000 dan pengerjaannya dilaksanakan oleh kontraktor dengan sistem pemilihan langsung (PL). Pada tahun 2020 ini, rencana pembangunan vertical garden ditempatkan di dalam lokasi taman, imbuhnya di akhir. (DeBe)