BOJONEGORO – Bimbingan Teknis Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA)/Gabungan-HIPPA/Induk-HIPPA kembali dilakukan oleh stakeholder terkait sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan kebutuhan kecukupan air bagi Petani Pemakai Air Daerah Irigasi. Karena peran penting lembaga ini dalam mewujudkan Bojonegoro sebagai lumbung pangan menuju kesejahteraan, kegiatan ini terus digiatkan.
Seperti yang hari ini dilakukan, kegiatan nampak dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Kepala Dinas PU SDA, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pertanian, BBWS Bengawan Solo, Camat Balen serta Forkopimca, Kepala Desa Kemamang dan Para Pengurus dan Anggota HIPPA/GHIPPA/IHIPPA yang bertempat di Balai Desa Kemamang, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (8/9/2020).
Tedjo Soekmono selaku Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Bojonegoro dalam Bimtek ini menyampaikan bahwa ada beberapa komponen kebutuhan petani dalam aktivitas mata pencaharian diantaranya adalah adanya lahan dan air.
“Karenanya PU SDA menyiapkan kebutuhan air pertanian melalui lembaga HIPPA/GHIPPA/IHIPPA yang berkecimpung dalam pengelolaan petani pemakai air irigasi,” terangnya.
Seperti diketahui, kebutuhan air Irigasi Pacal juga bergantung pada tampungan pada air Waduk Pacal dan beberapa sumber seperti sumber mata air di Desa Buntalan, Kecamatan Temayang.
Sementara itu Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan bahwa dengan kebutuhan air pertanian yang tercukupi masa tanam tidak akan terlewatkan.
“Kita berharap seluruh desa Daerah Irigasi mempunyai HIPPA, GHIPPA, IHIPPA kepengurusannya bisa tertata dengan baik,” pinta Bupati perempuan ini.
Menurutnya, dengan adanya lembaga yang tertata dan berjalan baik, kedepan pendistribusian air pada anggota pada lahan pertanian yang dimiliki dapat berjalan dengan baik dan benar, sehingga kebutuhan air dapat terpenuhi dalam semua masa tanam. (cipt)