BOJONEGORO – Lima kabupaten di Provinsi Jawa Timur menjadi pilot project program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Kelima kabupaten tersebut yakni Bangkalan, Sumenep, Probolinggo, Bojonegoro dan Lamongan.
Wakil Presiden RI KH. Ma’ruf Amin menekankan upaya pemerintah untuk mencapai target menghilangkan kemiskinan ekstrem pada akhir tahun 2024. Penurunan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDG’s) yang memuat komitmen global untuk menghapuskan kemiskinan ekstrem pada tahun 2030, seperti yang disampaikan Ma’ruf Amin selaku Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Rakor Program ini di Jatim pada 28 September 2021 lalu.
Dilansir dari laman tnp2k, ini prosentase indikator kesejahteraan sosial utama di 5 kabupaten pilot project tersebut;
1. Kabupaten Probolinggo
– Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 18,61% jumlah penduduk miskin 218.350 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 9,74% jumlah penduduk miskin ekstrem 114.250 jiwa.
– Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem
30,38% tidak bersekolah, hanya 29,90% lulus SD, 17,27% lulus SMP, 19,59% lulus SMA,
dan 2,86% lulus PT.
– Lapangan Pekerjaan
64,2% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja bukan di sektor industri.
– Infrastruktur Dasar
Rumah tangga miskin ekstrem 11,69% tidak memiliki rumah sendiri, semua memiliki listrik, 44,31% tidak memiliki toilet, 31,49% tidak memiliki akses air minum layak.
– Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan
22,34% penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, hanya 12,6% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Jawa Timur 17,72%.
2. Kabupaten Bojonegoro
– Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 15,44% jumlah penduduk miskin 129.190 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 6,05% jumlah penduduk miskin ekstrem 50.200 jiwa.
– Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem
31,28% tidak bersekolah, hanya 40,25% lulus SD, 12,05% lulus SMP, 16,42% lulus SMA, dan tidak ada yang lulus PT.
– Lapangan Pekerjaan
43,62% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.
– Infrastruktur Dasar
Rumah tangga miskin ekstrem 2,46% tidak memiliki rumah sendiri, semua memiliki listrik, 8,13% tidak memiliki toilet, 9,58% tidak memiliki akses air minum layak.
– Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan
Hanya 23,89% penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, 29,05% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Jawa Timur 17,72%.
3. Kabupaten Lamongan
– Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 13,85% jumlah penduduk miskin 164.680 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 7,37% jumlah penduduk miskin ekstrem 87.620 jiwa.
– Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem
34,86% tidak bersekolah, hanya 35,73% lulus SD, 22,46% lulus SMP, 6,95% lulus SMA,
dan tidak ada yang lulus PT.
– Lapangan Pekerjaan
57,10% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja bukan di sektor industri.
– Infrastruktur Dasar
Rumah tangga miskin ekstrem 14,19% tidak memiliki rumah sendiri, 1,53% tidak memiliki listrik, 14,02% tidak memiliki toilet, 20,98% tidak memiliki akses air minum layak.
– Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan
18,09% penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, hanya 17,22% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Jawa Timur 17,72%.
4. Kabupaten Bangkalan
– Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 20,56% jumlah penduduk miskin 204.000 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 12,44% jumlah penduduk miskin ekstrem 123.490 jiwa.
– Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem
29,04% tidak bersekolah, hanya 49,21% lulus SD, 5,47% lulus SMP, 16,28% lulus SMA, dan tidak ada yang lulus PT.
– Lapangan Pekerjaan
59,96% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.
– Infrastruktur Dasar
Rumah tangga miskin ekstrem 4,54% tidak memiliki rumah sendiri, semua memiliki listrik, 4,09% tidak memiliki toilet, 30,58% tidak memiliki akses air minum layak.
– Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan
Hanya 3,06% penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, 18,16% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Jawa Timur 17,72%.
5. Kabupaten Sumenep
– Kemiskinan
Tingkat kemiskinan 20,18% jumlah penduduk miskin 220.230 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 11,98% jumlah penduduk miskin ekstrem 130.750 jiwa.
– Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem
27,34% tidak bersekolah, hanya 53,00% lulus SD, 4,48% lulus SMP, 12,38% lulus SMA, dan 2,80% lulus PT.
– Lapangan Pekerjaan
66,67% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.
– Infrastruktur Dasar
Rumah tangga miskin ekstrem 5,84% tidak memiliki rumah sendiri, semua memiliki listrik, 29,41% tidak memiliki toilet, 43,46% tidak memiliki akses air minum layak.
– Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan
Hanya 5,52% penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, 8,84% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Jawa Timur 17,72%. (tnp2k.go.id)