BOJONEGORO – Sejak bulan Juni 2021 lalu hampir semua desa di wilayah Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro telah mengajukan pencarian Alokasi Dana Desa (ADD) kepada Pemkab Bojonegoro, namun hingga saat ini pengajuan tersebut belum ada realisasi.
Sayfudin, Ketua Paguyuban Kepala Desa Kecamatan Padangan menyampaikan bahwa dirinya mengaku kecewa kepada Pemkab Bojonegoro karena lamanya pencairan ADD.
“Ini sudah pertengahan bulan Agustus, lalu kira-kira kapan cairnya, sementara kebutuhan desa terus berjalan,” tanya Sayfudin yang juga Kepala Desa Kuncen, Padangan ini, Jum’at (13/8/2021).
Tak hanya lamanya pencairan ADD, Ketua Paguyuban Kades ini juga menceritakan adanya pengurangan Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Retribusi oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bojonegoro kepada beberapa desa diwilayahnya tanpa alasan yang jelas. Sayfudin berharap Pemkab Bojonegoro transparan kepada desa dalam urusan keuangan sekecil apapun agar beban keuangan desa tidak semakin berat jika terdapat pengurangan anggaran, apalagi dimusim pandemi ini.
“Di tahun 2020 lalu, Desa Kuncen sendiri Bagi Hasil Pajak berkurang sekitar 20 juta tapi tanpa ada keterangan jelas, bahkan beberapa desa lainnya, di Kecamatan Padangan,” keluh Ketua Paguyuban Kades ini.
Sementara itu, Bayudono selaku Camat Kecamatan Padangan, Bojonegoro saat dikonfirmasi media ini terkait progress dan kendala terkini lambatnya pencarian ADD tahun ini masih belum memberikan jawaban. (cipt)