BOJONEGORO – Bojonegoro Kampung Pesilat (BKP), selain menciptakan kerukunan antar sesama anggota Pencak silat dari berbagai Perguruan Pencak Silat di Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro juga mampu memberikan manfaat dan mendapatkan apresiasi dari BKP Kabupaten Bojonegoro karena gotong-royong royong yang dilakukan bersama anggota pencak silat.
Wahyu Subakdiono sebagai Ketua BKP Bojonegoro dalam paparan sambutannya di acara Pelatihan Kepemimpinan di Desa Sumberbendo bahwa langkah gotong-royong yang sudah dilakukan oleh BKP Bubulan merupakan langkah kebersamaan yang harus digalakkan di setiap BKP di kecamatan lainnya.
“Jika Gotong-royong, saling bahu membahu dalam kepentingan satu perguruan atau/dari anggota perguruan yang lain ikut membantu, maka sudah tentu menciptakan Kamtibmas adalah hal mudah, apalagi kebersamaan antar pesilat sudah menjadi wujud kepentingan masyarakat secara bersama,” ungkap Ketua BKP, Jum’at (20/11/2020).
Dikatakan juga bahwa dengan sikap langkah nyata BKP Bubulan, tidak perlu dikhawatirkan terjadinya gesekan atau kesalahpahaman yang melibatkan anggota Perguruan Pencak Silat.
Sementara, mewakili Kapolres Bojonegoro, AKBP Eva Gina Pandia, Kasat Binmas Polres Bojonegoro, AKP Sujono menjelaskan bahwa Pencak Silat ini merupakan bagian paling penting dalam menciptakan Kamtibmas. Karena disetiap wilayah di Kabupaten Bojonegoro anggota Pencak Silat dari 20 perguruan selalu ada.
Dengan jumlah anggota Pencak Silat yang tidak sedikit itulah, para anggota Pencak silat harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman dalam masyarakat dan para pimpinan, pengurus serta sesepuh Pencak Silat Perguruan harus mampu menjadi tauladan dimasyarakat guna terciptanya kader-kader pencak silat yang bisa membawa masa depan dirinya menjadi lebih baik.
“Para kader yang dicetak dari perguruan pencak silat di Bojonegoro ini nanti, akan menjadi pemimpin-pemimpin besar dan peraih sukses dimasa mendatang, karena di cetak dan dilatih dari orang-orang serta pelatih yang luar biasa,” kata AKP Sujono.
Memberikan dorongan terhadap para anggotanya untuk bisa tampil di depan guna menjadi masyarakat yang bermanfaat adalah kewajiban para pemimpin silat dan dengan adanya kebersamaan misi dan visi untuk menjaga Kamtibmas, maka akan tercipta kondusifitas yang baik dalam masyarakat.
Sebagai nara sumber, Sasmito Anggoro menyampaikan pentingnya komunikasi antar Pimpinan Pencak silat di Kecamatan Bubulan guna meningkatkan tali silaturahmi dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, karena dengan komunikasi yang inten baik formal maupun non-formal akan membantu mengurai setiap persoalan yang ada.
Besarnya jumlah anggota Pencak Silat di Bojonegoro yang mencapai ratusan ribu, memang rentan sekali dengan gesekan dan persoalan antar oknum anggota Pencak Silat, namun dengan komunikasi dan kerja sama yang baik antar pimpinan di suatu wilayah, maka akan merubah paradigma dan kecemasan masyarakat yang selalu dikhawatirkan.
“Ketika pimpinan perguruan silat sudah meletakkan ego masing-masing dan melebur menjadi satu kesepahaman dalam harapan, maka oknum anggota silat yang nakal akan tersadar karena pemimpinnya yang sudah terikat kepentingan bersama dalam menciptkan Kamtibmas,” papar Sasmito Anggoro.
Pria yang juga Sekretaris Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Bojonegoro ini menyatakan bahwa perbedaan perguruan silat bukan persaingan berorganisasi, karena pada dasarnya pencak silat adalah budaya yang terdapat persaudaraan, saling menghormati, dan menghargai sesama masyarakat sesuai jati diri manusia yang baik demi kehidupan bermasyarakat serta berbangsa dan bernegara.
Nampak hadir dalam kegiatan ini, Camat Bubulan Mohammad Basuki, Kapolsek Bubulan AKP Nugroho Basuki, Perwakilan Danramil Bubulan dan Kepala Desa Sumberbendo. (*/cipt)