BOJONEGORO – Kegiatan Musyawarah Desa Pelaksanaan Program Aksi Kemitraan Untuk Pemberdayaan Masyarakat (Patra Daya) Tahun 2020 berlangsung pada dua tempat, yakni Rumah Kepala Dusun Ngaglik, Desa Katur dan SDN Bonorejo, keduanya di Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, Selasa (15/12/2020).
Program Patra Daya merupakan program ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang menggandeng Ademos sebagai mitra pendamping. Kegiatan pada dua desa nampak dihadiri Kepala Desa, Perangkat Desa, Ketua BPD, Ketua RT/RW, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Tim Pelaksana Program (TPP) Patra Daya.
Kepala Desa Katur, Sukono mengucapkan banyak terima kasih dan rasa syukurnya atas pemberian program bantuan Patra Daya bidang infrastruktur yang telah diberikan oleh EMCL setiap tahunnya.
“Masih banyak infrastruktur jalan yang masih belum terealisasi l pembangunannya, untuk itu tahun ini Patradaya kita alokasikan untuk pembangunan infrastruktur pavingisasi jalan,” terang Kades Katur.
Di Bonorejo, musyawarah bertempat di SDN Bonorejo dihadiri oleh Kepala Sekolah, Guru dan staf pengajar SDN Bonorejo serta Timlak dan perwakilan masyarakat.
Suparno, mewakili Kepala Desa Bonorejo mengucapkan rasa syukur atas kembali diterimanya program ini.
“Dana program kita diprioritaskan pada bagian atap (plafon), karena atap memiliki urgensi tinggi buat siswa. Nanti, pelaksanaannya akan kita serahkan sepenuhnya kepada panitia, dimulai tanggal berapa dan yang mengerjakan siapa saja begitu,” tutur Suparno.
Slamet Rijadi selaku Perwakilan EMCL mengucapkan selamat kepada Timlak kedua desa atas kinerjanya telah menyelesaikan tugas dalam penyusunan RAB Desain. Slamet berharap perencanaan menjadi acuan pelaksanaan kegiatan kerja berikutnya.
“Jika ada perubahan harus segera berkonsultasi pada pendamping program yaitu Ademos,” pintanya kepada semua Timlak.
Sementara itu, M. Syaiful Huda selaku manager program dari Ademos menyampaikan kesiapannya untuk mendampingi program dari awal hingga akhir serah terima program.
“Kami dari Tim Ademos akan sering berkunjung ke desa ini. Harapannya selalu terjalin komunikasi yang baik;untuk kelancaran dari program,” harap Syaiful Huda.
Nampak, kegiatan musyawarah dikemas dengan santai agar narasumber dapat berinteraksi secara langsung bersama peserta yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab hingga akhir. (Ademos/red)