BOJONEGORO – Sudah lebih dari satu bulan dibongkar, jembatan yang menghubungkan Desa Sidorejo-Sumberejo Kidul Kecamatan Sukosewu ini dibiarkan mangkrak oleh kontraktornya.
Nampak dilokasi yang tak ada satupun tanda pengaman/Police Line, bahkan gundukan tanah dan bongkaran paving dibiarkan berserakan oleh sang penggarap.
Menurut Kasun Sembungrejo, Sumberejo Kidul, Sutiyono (41 tahun) pada saat bertemu awak media ini dilokasi menjelaskan bahwa proyek pembuatan jembatan ini sangat meresahkan warga.
“Sudah satu bulan jembatan ini dibongkar oleh kontraktor, tapi tidak ada tindaklanjut dan terkesan dibiarkan mangkrak begitu saja,” kata Sutiyono.
“Kalau begini kita jadi susah, warga dusun seminggu dua kali harus mendatangkan Bantuan Air Bersih dari BPBD Bojonegoro, sejak jembatan ini dibongkar mobil nggak bisa lewat, kebutuhan air bertambah sulit ” ucapnya dengan kesal.
Melalui pantauan media ini, di lokasi pekerjaan tidak ada papan proyek yang terpasang sebagai informasi, jalan darurat yang dibuat oleh kontraktor yang dibiayai oleh APBD ini juga terbuat dari sesek (anyaman bambu) yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Seorang warga Gunawan (45) juga mengungkapkah kekesalannya, dirinya berharap, agar proyek pembangunan jembatan tersebut segera diselesaikan. Pasalnya warga sebagai pengguna akses jalan merasa kurang nyaman. Terlebih-lebih proyek tersebut minim informasi, tidak ada papan proyeknya, dan tidak ada pekerja yang dimintai kejelasan.
“Sebagai warga desa sekitar sekaligus pengguna jalan dan jembatan, berharap ada jalan darurat yang bisa dilalui roda empat, biar kita gak tambah susah nyari air untuk kebutuhan sehari-hari saat musim kemarau, jangan buat kita semua jadi emosi,” tegasnya.
Sementara itu, menurut informasi yang dihimpun dari data LPSE Bojonegoro bahwa proyek pembuatan jembatan di Ruas No. 101 dibawah Satker Dinas PU Bina Marga dan Penataan Ruang Kabupaten Bojonegoro sumber pembiayaan APBD tahun 2019 dengan Pagu Rp. 400.000.000,- HPS Rp. 399.999.779,49,- . (redaksi)