BOJONEGORO – Pandemi Covid-19 masih belum juga mereda di Indonesia, begitu juga di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Berbagai kebijakan di berlakukan oleh pemerintah diantaranya dengan PPKM Darurat yang bertujuan dapat meminimalisir dan mengakhiri pandemi. Sebagai bentuk dukungan dalam pengendalian penyebaran Covid-19, Universitas Bojonegoro hari ini juga menggelar Penyuluhan Covid-19 untuk tingkat keluarga, di Hall Suyitno, Senin (26/7/2021).
Kegiatan ini dilakukan sebagai tanggung jawab moral dan sosial Perguruan Tinggi ini dalam turut serta melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 di lingkungan Universitas Bojonegoro secara khusus dan masyarakat secara umum.
Nampak dari pantauan media ini, sosialisasi diikuti oleh seluruh dosen dan karyawan Unigoro sekitar 90 orang yang dibagi dalam dua sesi dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan ketat. Sesi pertama berlangsung pagi, pukul 09.00 – 11.00 dan sesi kedua pada 13.00 – 15.00.
Kegiatan di buka langsung oleh Rektor Unigoro, Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum, dilanjutkan Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro Arief Januwarso S.Sos, M.Si dan pemaparan materi oleh Ketua Tim Peduli Covid-19 Unigoro, Laily Agustina Rahmawati, S.Si., M.Sc.
Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Arief Januwarso mengungkapkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab Universitas Bojonegoro dalam mencegah penyebaran Covid-19 utamanya level terbawah yakni keluarga.
“Hilangnya Corona adalah hal yang belum jelas. Kita harus berdamai dengan corona. Jangan takut, tapi tetaplah waspada. Terus tambah wawasan tentang pencegahan dan penanganan Covid-19,” pesan Arif Januwarso.
Menurutnya, selama semua mengetahui apa yang harus dilakukan pasti akan diperoleh keselamatan. Arif Januwarso juga mengajak semua peserta untuk bersama melindungi keluarga. Jika pihaknya memperhatikan, saat ini penyebaran pandemi sudah mencapai pada level atau kluster keluarga. PPKM Mikro di level RT menurutnya tidak lagi cukup, karena cepatnya penyebaran virus.
”Untuk itu, perlu kita perkecil lagi proteksinya hingga ke level keluarga. Dan peran ini yang diambil oleh Unigoro,” terang Ketua Yayasan ini didepan peserta.
Materi Penyuluhan Covid-19 untuk tingkat keluarga ini tak hanya membeberkan bagaimana swab antigen dengan teknik pengambilan sampel saliva. Tapi, juga pemahaman metode dan teknik pencegahan hingga penanganan pandemi jika anggota keluarga peserta terpapar Covid-19, tentu dibawah pengawasan dan konsultasi Tim Medis yang disediakan Yellow Campus ini.
”Kami berpandangan, proteksi terhadap dosen dan karyawan saja tidak cukup, keluarga juga sama. Sehingga, saat terpapar Covid-19, kita semua sudah siap untuk menanganinya, kita juga harus aware kepada keluarga” ujar Arief Januwarso.
Kegiatan diakhiri dengan swab antigen pada seluruh peserta dengan mengambil sampel saliva. Terdapat satu karyawan yang dinyatakan positif dan harus bmelakukan isolasi mandiri karena bergejala ringan.
Support semua kebutuhan selama isolasi mandiri juga diberikan oleh Unigoro sebagai bentuk kepedulian dan proteksi kampus. Dengan mengetahui sedini mungkin penularan, diharapkan bisa menyelamatkan dan menghindarkan semua anggota keluarga dari Covid-19. (*/dik)