BOJONEGORO – Pembangunan sejumlah Toren air yang selanjutnya dialirkan ke rumah warga melalui pipa instalasi, merupakan Gagasan Kepala Desa Campurejo guna mewujudkan cadangan pangan Pemerintah Desa sebagai langkah penanggulangan bencana. Tujuan awalnya yakni mengatasi darurat bencana kekeringan terkait kebutuhan air bersih saat musim kemarau.
Data yang dihimpun awak media kabarpasti.com, hingga saat ini di Desa Campurejo Kec/Kab. Bojonegoro Jawa Timur, telah membangun 22 Toren air, dengan sumber pembiayaan dari Dana Desa (DD) yang kegiatannya tertuang pada Peraturan Desa (Perdes) tentang Anggaran Pendatan Belanja Desa (APBDesa). Dari jumlah tersebut lokasinya tentu berbeda-beda sesuai kebutuhannya warga.
Salah satu kelompok pengelola air bersih di wilayah Dusun Pohagung Desa Campurejo, Minggu 12/04/2020 membagikan beras pada masing-masing pelanggan atau anggota pengguna air bersih. “Hari ini kami membagikan 1 kantong beras berisi 5 kilo gram, kepada seluruh anggota pengguna air bersih,” jelas Suprapto.
Berita Terkait: https://kabarpasti.com/peduli-penanganan-covid-19-psht-rayon-pacul-bojonegoro-lakukan-penyemprotan-cairan-disinfektan/
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan harapan yang telah disepakati sebelumnya. Ia juga menjelaskan, sebelum ada toren air bersih yang dibangun Pemdes Campurejo, setiap musim kemarau semua warga kesulitan mendapatkan air, bahkan harus menunggu kiriman air dari perusahan operator Migas dan antre menggunakan gentong dan alat seadanya di depan rumah, namun sekarang tidak lagi kesulitan, jelasnya.
Suprapto juga mengungkapkan, pembagian beras pada anggota pengguna air, murni menggunakan uang kas sisa dari biaya penggunaan air. Selama ini pengelolaan air bersih di kelompoknya, memiliki jumlah anggota aktif sebanyak 200 orang. Selain digunakan sebagai perawatan dan pembiayaan operasional, biaya yang diperoleh dari anggota/pelanggan, dimasukkan kas dan digunakan sebagai penanggulangan bencana, khususnya seperti saat ini.
“Menghadapi dampak akibat wabah virus corona, pengurus pengelola air bersih mandiri Eyang Manis, membagikan beras kepada pelanggan guna meringankan beban anggota dan kepada 20 anak yatim piatu,” tutur Ketua pengelola yang juga Ketua RW 01.
Sementara terpisah, Kepala Desa Campurejo, yang ditemui wartawan media ini menjelaskan, semangat awal dibangunnya toren air yakni sebagai program cadangan pangan pemerintah desa guna penanggulangan bencana, dengan sumber pembiayaan dari Dana Desa (DD).
Berita Terkait: https://kabarpasti.com/gugus-tugas-desa-campurejo-optimalkan-pencegahan-wabah-covid-19/
Pembangunan Toren air bersih selanjutnya diserahkan pengelolaannya kepada masing-masing kelompok. Kades Campurejo dua periode ini, mengatakan dari hasil pengelolaan air bersih, wajib disisihkan dana cadangan pangan sebagai langkah penanggulangan bencana di wilayah masing-masing. Terlebih menghadapi pandemi Virus Corona (Covid-19) seperti saat ini yang dampaknya dirasakan semua warga.
“Dengan begini kelompok pengelola air bersih, secara otomatis tergerak dan hadir di tengah warga guna memberikan bantuan sekaligus meringankan beban warga menghadapi dampak virus corona,” terangnya.
Lebih lanjut Edi Sampurno S.Sos, mengapresiasi upaya tanggap darurat yang dilakukan pengelola air bersih mandiri Eyang Manis, yang telah membagikan bantuan kepada warga. “Itulah harapan kami sejak awal, tanpa harus menunggu Pemdes, mereka sudah dapat bertindak dan saling bekerjasama secara baik, untuk menggunakan biaya pengelolaan air sebagai kegiatan sosial khususnya saat ada bencana”.
Di akhir, Edi Sampurno menambahkan, semoga pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) segera berlalu, sehingga semua kembali normal, dan berpesan kepada warga agar tetap mematuhi himbauan Pemerintah untuk tetap di rumah saja, jaga diri dan keluarga, jaga kesehatan, menjaga kebersihan, jaga jarak, jauhi kerumunan, cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir dan gunakan masker. Semoga semua warga tetap sehat tidak ada yang terpapar virus tersebut, pungkasnya. (Ags/Cipt/red).